RADARPEKALONGAN.ID – Ketika seseorang merasa tidak nyaman tampil di depan umum, bisa jadi ia tengah merasa malu. Nah, penyebab rasa malu yang muncul akan selalu berbeda pada setiap individu. Hal ini tidak bisa disamakan karena memiliki latar belakang yang berbeda juga.
Perasaan malu tampil di depan umum bisa diartikan sebagai kecenderungan sikap gugup, canggung, bahkan khawatir saat melakukan interaksi. Seringnya terjadi ketika bersama orang asing atau saat bersama orang dengan status sosial berbeda.
Saat rasa malu datang, beberapa hal menjadi lebih susah dilakukan. Pekerjaan pun bisa berantakan dan tidak sesuai apa yang kita harapkan. Pada akhirnya kamu bertanya-tanya, apa gerangan yang menjadi penyebab rasa malu.
Baca Juga:On Going di Netflix, 5 Alasan Nonton Drakor The Good Bad Mother Dijamin Menarik !Itel S23 Bikin Xiaomi Ketar-Ketir, Berikut Harga dan Alasannya
Apakah Introvert Menjadi Penyebab Rasa Malu?
Yang sering disalah pahami, rasa malu biasanya dikaitkan dengan introvert. Padahal keduanya berbeda jauh lho. Orang intovert tidak menjamin ia seorang pemalu. Tidak menutup kemungkinan juga introvert memiliki keluwesan saat bersosialisasi.
Memang seorang introvert enggan bertemu dengan banyak orang, atau berada di situasi ramai terlalu lama. Namun hal ini bukan karena mereka super duper pemalu. Melainkan karena energi introvert akan cepat habis saat berinteraksi dengan orang banyak.
ilustrasi introvert lebih menyukai waktu sendirian. (foto/pixabay)
Mereka justru membutuhkan banyak waktu sendiri dan tidak berada di keramaian untuk membuat dirinya merasa baik-baik saja. Recharge energi justru dengan menikmati kesendirian. Jadi, introvert tidak memiliki peran dalam membangun perasaan malu tampil di depan umum.
Lalu, Apa yang Menjadi Penyebab Rasa Malu Tampil di Depan Umum?
Sebagaimana diketahui, setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda. Mereka memiliki pengalaman dan sikap yang tak sama. Nah, hal tersebut pada akhirnya juga dapat membentuk rasa malu.
1. Sering Mendapat Pengabaian
Pengalaman masa lalu seseorang akan membentuk bagaimana sikap ia saat ini. Benar bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik, namun pada kasus ini pengalaman yang tidak menyenangkan akhirnya membuat individu kesulitan memilih opsi lain.