Orang-orang yang malu tampil di depan umum, merasa canggung saat harus memulai interaksi, dan cenderung pendiam bisa jadi karena di masa lalunya ia kerap mendapatkan pengabaikan dan penolakan.
Ia mengalami itu terlampau sering hingga akhirnya memiliki keyakinan bahwa orang lain yang baru ia temui pun akan mengabaikannya. Karena merasa kehadirannya akan ditolak tersebut, ia lebih memilih untuk diam saja.
Jangankan untuk tampil di depan umum, penyebab rasa malu tersebut membuat mereka menutup diri, membatasi percakapan dengan orang lain, mengalihkan topik yang mengganggu kenyamanannya, bahkan enggan membagikan informasi pribadi.
Baca Juga:On Going di Netflix, 5 Alasan Nonton Drakor The Good Bad Mother Dijamin Menarik !Itel S23 Bikin Xiaomi Ketar-Ketir, Berikut Harga dan Alasannya
Pada tingkatan yang lebih parah, rasa malu karena pengabaian bisa menyebabkan mereka memiliki ketakutan membiarkan orang terlalu dekat dengannya.
2. Berada di Luar Zona Nyaman
Saat berada di zona nyaman, kita bisa memperhitungkan banyak hal dengan baik. Mampu mempertimbangkan banyak resiko dan sanggup menerimanya. Tidak lain karena kita sudah nyaman, yang artinya mengenal dengan benar situasi tersebut.
Dalam situasi tersebut, kita berani tampil di depan umum meskipun itu hal yang baru, tantangan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Kita sanggup menganalisis dan menemukan jalan keluar sehingga berani menerima tantangan tersebut.
Namun saat berada di luar zona nyaman, beberapa hal tadi bisa hilang begitu saja. Kita tidak bisa memprediksi banyak hal, kehilangan rasa kontrol, dan sulit berpikir. Dalam situasi tertekan yang sulit dikendalikan tersebut akhirnya rasa malu muncul.
3. Menilai Diri Sendiri Secara Berlebihan
Sebenarnya menjadi hal baik saat kita mampu menilai diri sendiri. Kita jadi punya penilaian kapasitas dan menemukan soluasi saat menemui problem. Namun jika penilaian diri sendiri dilakukan secara berlebihan, hal itu bisa menjadi penyebab rasa malu.
ilustrasi khawatir dengan penilaian sendiri (foto/Freepik Image by 8photo)
Sikap terlalu kritis ini bisa berupa pikiran “seharusnya”, “akan lebih baik”, “kalau saja tadi”, dan kata-kata yang memberatkan diri sendiri lainnya. Dengan penilaian tersebut akhirnya kita hanya merasa terus kurang, tidak cukup melakukan sesuatu, dan berakhir pada rasa canggung.