Secara kasat mata, keaslian produk pelumas Pertamina Lubricants dapat dilihat dari kemasan botol dengan teknologi triple layer; nomor batch; hologram original; QR Code di stiker label, serta penandaan SNI.
“Kami selalu berupaya untuk mencegah pemalsuan pelumas dengan penerapkan berbagai sistem dimana konsumen bisa mengecek sendiri,” jelas Nurudin.
Pertama, mulai dari tampilan botol triple layer dapat dilihat saat tutup botol dibuka, tampilan warna botol bagian dalam berbeda dengan warna bagian luar.
Baca Juga:32 Biksu Menginap di Kanzus Sholawat Habib Luthfi, Dijaga Banser dan SAR, dan Cicipi Teh Kemasan Khas PekalonganDicecar Pertanyaan di Sidang, Saksi Akui Pernah Ada Perjanjian Jual Beli Saham dan Merek Sarung Gajah Duduk dengan PT PAJ
Kedua, nomor batch, terdapat 8 digit nomor di bagian tutup botol dan body botol yang harus dengan posisi lurus, tegak dan sejajar.
Ada Hologram Original dan QR Code
Selain itu, pada kemasan pelumas, terutama produk dari Pertamina, juga terdapat hologram original dan QR Code.
Pada hologram original, ada tulisan yang halus dibaca dengan kemiringan 45 derajat +/-5 derajat.
Lalu perbatikan pula pada QR Code di stiker label. Nomor QR Code terdiri dari 9 karakter (huruf dan angka). “Setiap botol pasti memiliki nomor QR Code yang berbeda bila ada nomor QR Code yang sama di dua botol, berarti palsu,” tambah Nurudin.
Begitu pula, dengan penandaan SNI dapat dilihat dari kemasannya, terdapat tanda SNI, nomor SNI dan nomor LSPro nya.
Dampak Penggunaan Oli palsu
Seringkali yang menjadi pertanyaan adalah, apa dampak dari penggunaan oli yang ternyata palsu? Apa kerusakan jangka pendek maupun jangka panjang penggunaan oli palsu terhadap mesin?
Technical Specialist PT Pertamina Lubricants, Agung Prabowo menerangkan, dampak penggunaan oli palsu pasti akan merugikan konsumen. Bahaya menggunakan pelumas palsu adalah berpotensi mengakibatkan kerusakan alat yang dilumasi.
Baca Juga:14 CJH Kota Pekalongan yang Masuk Kuota Tambahan Haji Gagal Berangkat Tahun Ini, Ini SebabnyaMinimalisir Kasus Nelayan Meninggal saat Melaut, Sat Polairud Gencarkan Aksi Cek Kesehatan Berlayar
Kerusakan jangka pendek
Kerusakan jangka pendek akan menimpa mesin yang dilumasi. Seperti performa mesin akan terasa menurun, karena efek pelumasan komponen mesin yang kurang baik dari pelumas palsu; dan pada beberapa kasus pelumas palsu tanpa additive detergent / dispersant (tanpa TBN) untuk mesin diesel, bisa langsung merusak mesin.
Kerusakan jangka panjang
Dampak penggunaan oli palsu terhadap mesin untuk jangka panjang juga akan terjadi. Kerusakan jangka panjang, diantaranya, oli palsu membuat mesin tidak dapat diandalkan atau tidak reliable. Selain itu, umur mesin mungkin tidak dapat mencapai expektasi umur desainnya. Kemudian, pada saat maintenance schedule, mungkin lebih banyak part yang harus diganti.