Dalam sebuah penelitian terhadap 4.500 orang, peneliti bertanya kepada peserta apakah mereka menganggap diri mereka lebih seperti anjing atau kucing. Orang-orang ini juga menyelesaikan survei kepribadian yang mengukur sejumlah ciri umum termasuk kesadaran, keterbukaan, neurotisme, dan keramahan.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai pecinta anjing cenderung lebih ekstrover dan bersemangat untuk menyenangkan orang lain, sementara mereka yang menggambarkan diri mereka sebagai pecinta kucing cenderung lebih tertutup dan ingin tahu.
Menurut peneliti Sam Gosling, seorang psikolog di University of Texas-Austin, hasilnya mungkin memiliki implikasi penting dalam bidang terapi hewan peliharaan. Dengan menggunakan pemeriksaan kepribadian, terapis mungkin dapat mencocokkan orang yang membutuhkan dengan hewan yang paling sesuai dengan kepribadian mereka.
**AN
Referensi Verywellmind