4. Perjalanan dari Thailand ke Candi Borobudur Magelang selama 2 bulan
Berikutnya, fakta menarik aksi thudong 32 biksu, bahwa perjalanan para biksu Thudong dilakukan sejak 2 bulan lalu dan ditargetkan tiba di Candi Borobudur Magelang sebelum perayaan Hari Suci Waisak yang jatuh pada tanggal 4 Juni 2023 mendatang.
Karena tujuan para biksu tersebut untuk melakukan ibadah bersama di Candi Borobudur. Tradisi thudong hanya dilakukan oleh para biksu yang sudah berpengalaman.
5. Para biksu hanya makan 2 kali sehari
Fakta menarik aksi thudong 32 biksu selanjutnya sangat mencengangkan, karena meskipun menempuh perjalanan yang panjang yaitu berjalan kaki sejauh ribuan kilometer, para biksu tidak membawa uang. Saat dalam perjalanan sehari-hari para biksu hanya makan 2 kali sehari. Wahh kalo kalian kuat ngga nih kalo disuruh jalan ribuan kilo meter tanpa bawa uang ?
Baca Juga:Rekomendasi 10 Kuliner Wajib di Jogja, Yuk Jelajah Kota Istimewa Lewat Rasa5 Rekomendasi Ide Bisnis Makanan Beku Praktis di Zaman Serba Cepat
Diketahui para biksu hanya diperbolehkan makan hingga jam 12 siang saja. Setelah itu para biksu tidak diperbolehkan makan apapun kecuali hanya minum susu.
6. Kebutuhan para biksu dibantu umat Buddha serta agama lainnya
Kemudian, Fakta menarik aksi thudong 32 biksu, yaitu ternyata sepanjang perjalanan ritual Thudong, kebutuhan puluhan biksu tersebut dipenuhi oleh umat Buddha dari berbagai daerah yang dilewatinya secara sukarela.
Ada yang membrikan sepasang sandal, makanan dan minuman untuk perbekalan, da nada juga yang memberikan tempat tinggal sementara untuk para biksu singgah yang tentunya secara sukarela.
Tetapi hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh umat Buddha saja, tapi umat agama lain juga turut membantu dan menyambut hangat para biksu.
7. Pertama kali dilakukan di Indonesia
Fakta menarik aksi thudong 32 biksu ke 7, adalah meskipun ritual Thudong telah dikenal dan dilakukan sejak ratusan tahun lalu, tetapi hal tersebut baru kali ini dilakukan di Indonesia. Ritual tersebut juga sempat berhenti selama masa pandemic Covid-19.
Selama perjalanan panjangnya, tantangan terberat bagi para biksu adalah suhu ekstrem. hal ini dikarenakan cuaca di beberapa Negara yang dilewati ada yang mencapai 41 derajat celcius. Tak jarang peluh mengalir deras dan membasahi jubbah yang mereka kenakan.