2. Menghina
Hal larangan dilakukan lewat chat berikutnya adalah menghina. Ketika seseorang menghargai, menghormati, berkata dan betindak baik terhadap orang lain, dan mampu memposisikan orang lain sama pentingnya dengan dirinya sendiri, maka perlakuan seperti ini akan meningkatkan harkat dan martabat orang itu sendiri.
Menghina adalah perbuatan yang tercela. Terkadang memang penghinaan dilakukan dengan cara mengejek fisik, mengolok olok, menghina karena iri, dengki dan ingin balas dendam.
Menghina kalau mau lewat chat sama telpon juga sama sama bahayanya. Menghina bisa lebih bahaya jika melakukannya lewat chat. Menghina bisa dikenai UU ITE Nomor 19 tahun 2006 tentang pasal penghinaan melalui media online. Bisa dikenai pidana paling lama 6 tahun denda 1 miliar jika ada laporan pengaduan kasus penghinaan media sosial.
Baca Juga:7 Jenis Cinta Menurut Psikologi Buat Kamu yang Sedang KasmaranRekomendasi Kemeja Interview Kerja Bikin Kamu Diterima Kerja
Menghina bisa menimbulkan masalah besar ditambah kalau pas yang menerima itu enggak kedengaran. Ada kalanya kalau pas yang denger langsung itu beda rasanya sama kalau pas membawa teks penghinaannya.
Dari pada menyesal dan tidak ada waktu buat konfirmasi. Mending kamu pikir pikir dahulu sebelum chat model penghinaan atau telpon untuk memaki orang.
3. Minta Maaf
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak sempurna. Terkadang juga memiliki kesalahan. Meminta maaf adalah cara untuk menunjukkan bahwa Anda mengaku berbuat salah dan telah belajar dari kesalahan itu.
Dengan melakukan permintaan maaf yang tulus, kamu menunjukkan rasa hormat terharap orang yang telah disakiti. Mengucap maaf juga akan terasa jauh lebih lega dan elegan dibanding membiarkan masalah berlarut-larut dan emosi negatif terus menghantui.
Ilustrasi meminta maaf (foto : accurate)
Minta maaf memang paling enak kalau minta maaf lewat chat. Setidaknya bisa ada alasan kalau kamu sudah minta maaf duluan. Namun hal ini yang pelu dihindari jika minta maaf lewat chat. Karena jika keterusan minta maaf lewat chat apalagi bikin kesalahan terus menerus kelihatannya minta maafnya tidak tulus.
Apalagi masalahnya besar. Takutnya salah baca. Mending kalau ada masalah chat buat membuka pembicaraan lalu telpon atau mengajak ketemuan. “Pak sepertinya harus ada yang saya bicarakan dengan bapak tentang hal kemarin. Bisa saya telpon malam ini pak“.