Mood swing atau perubahan suasana hati merupakan hal yang umum dialami oleh setiap orang. Berbagai situasi membuat orang kesulitan mengontrol suasana hati mereka sehingga terjadi perubahan yang signifikan dan terkadang dalam waktu yang cepat.
Akan tetapi, meski merupakan hal yang wajar, terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang lebih potensial mengalami mood swing dibandingkan orang lain. Mulai dari kelelahan hingga program diet, membuat seseorang berada di situasi di mana suasana hatinya berubah-ubah dengan tidak menentu.
Artikel ini akan memberikan penjelasan kepadamu tentang hal apa saja yang menjadi faktor pendorong munculnya mood swing dan bagaimana kamu bisa menstabilkan suasana hatimu.
Baca Juga:7 Penyebab Mood Swing, Apa yang Membuat Suasana Hatimu Mudah Berubah?4 Tipe Temperamen, Adakah Salah Satunya yang Sesuai Denganmu?
Faktor Risiko yang Dapat Menyebabkan Mood Swing
Ketika sampai pada faktor risiko perubahan suasana hati, sejumlah faktor mungkin ikut berperan. Namun, kontributor terbesar perubahan suasana hati termasuk pola makan, tidur, dan penyalahgunaan zat. Berikut adalah pandangan lebih dekat tentang bagaimana faktor risiko ini dapat meningkatkan kemungkinan perubahan suasana hati.
Diet
Seseorang yang mengonsumsi makanan yang nutrisinya tidak mencukupi atau tidak cukup makan dapat mengalami perubahan suasana hati sebagai respons terhadap fluktuasi kadar gula darah dan kekurangan gizi.
Misalnya, jika kamu melihat rekan kerjamu yang pemarah semakin bersemangat setelah sarapan dan secangkir kopi, suasana pagi yang buruk mungkin berasal dari penarikan kafein atau gula darah rendah yang dikenal sebagai hipoglikemia.
Gangguan pencernaan yang memengaruhi kemampuan tubuh menyerap nutrisi, seperti penyakit celiac dan penyakit radang usus (IBD), juga dikaitkan dengan perubahan suasana hati. Kondisi ini juga dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental tertentu, seperti depresi.
Tidur
Suasana hati seseorang juga dapat sangat dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas tidur yang mereka dapatkan. Seseorang yang kurang tidur, terutama yang kronis, mungkin mengalami fluktuasi suasana hati yang intens, serta gejala kejiwaan lainnya.
Mungkin kolegamu bukan orang yang suka bangun pagi, tetapi suasana hatinya secara alami meningkat saat bangun dan merasa lebih siap untuk hari yang akan datang. Ritme sirkadian tubuh, yang dikenal memengaruhi saat kita tidur, juga mendorong suasana hati kita sepanjang hari sampai batas tertentu.