RADARPEKALONGAN.ID – Tak semua umat Islam bisa berhaji, namun jangan tinggalkan amalan yang pahalanya setara dengan ibadah haji berikut ini. Agar meskipun belum bisa menunaikan ibadah haji, bisa mendapatkan pahala yang setara dengannya.
Ibadah haji (Foto: pixabay.com)
Haji merupakan amalan ibadah yang paling utama setelah jihad di jalan Allah Ta’ala. Amal ibadah yang membutuhkan harta, kesehatan, dan persiapan yang matang untuk melaksanakannya. Ibadah haji juga membutuhkan masa tunggu yang tidaklah sebentar. Di sebagian daerah di Indonesia, bahkan masa tunggunya bisa sampai 30 tahun lamanya.
Selain faktor masa tunggu yang lama, keterbatasan harta dan kondisi badan yang tak lagi prima, membuat seseorang belum bisa melaksanakan ibadah haji hingga ajal menjemputnya.
Baca Juga:Kunjungi Mapolsek Wonopringgo, Ini 2 Arahan Kapolres Pekalongan, Jaga Kondusivitas Tetap AmanTim Wasev Mabes Angkatan Darat Datangi Lokasi TMMD di Pekalongan, Akui Hasil TMMD Kodim 0710 Pekalongan Luar Biasa, Jalan Ekstrem di Pegunungan Digarap dengan Baik
Oleh karena itu, Allah Ta’ala dengan hikmah-Nya telah mensyariatkan beberapa amalan yang pahalanya setara dengan ibadah haji. Amalan-amalan ini perlu kita ketahui, lalu kita amalkan. Sehingga bisa menjadi tabungan amal kita di akhirat nanti.
Maksud dari amalan yang pahalanya setara dengan ibadah haji ini adalah setara dalam hal pahala dan balasan, bukan pada pengesahan, pencukupan, dan pengguguran kewajiban sebuah ibadah. Kewajiban haji tidak akan gugur dari seseorang yang telah mampu serta tidak memiliki penghalang, meskipun ia telah melakukan amalan yang pahalanya setara dengan ibadah haji ini.
Saat seseorang benar-benar sudah tidak mampu melaksanakan ibadah haji karena adanya penghalang, baik itu karena sakit, adanya wabah, ataupun penghalang-penghalang lainnya, maka melakukan amalan-amalan yang pahalanya setara dengan pahala ibadah haji ini lebih ditekankan untuk dilakukan.
Amalan yang Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji
Dilansir muslim.or.id, berikut ini amalan yang pahalanya setara dengan ibadah haji:
- Niat yang tulus untuk menunaikan ibadah haji
Niat yang tulus memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ibadah seorang hamba. Diriwayatkan dari sahabat Jabir radhiyallahu anhu, ia berkata,
كُنَّا مع النَّبيِّ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ في غَزَاةٍ، فَقالَ: إنَّ بالمَدِينَةِ لَرِجَالًا ما سِرْتُمْ مَسِيرًا، وَلَا قَطَعْتُمْ وَادِيًا، إلَّا كَانُوا معكُمْ؛ حَبَسَهُمُ المَرَضُ. وفي رواية: إلَّا شَرِكُوكُمْ في الأجْرِ
“Kami berada bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam suatu peperangan. Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya di Madinah itu ada beberapa orang lelaki yang kalian tidaklah menempuh suatu perjalanan dan tidak pula menyeberangi suatu lembah, melainkan orang-orang tadi ada besertamu (yakni sama-sama memperoleh pahala). Mereka itu terhalang oleh sakit (maksudnya uzur karena sakit, sehingga andaikan tidak sakit pasti ikut berperang).”