Kemenag Membutuhkan 342 Guru dan Tenaga Kependidikan di Madrasah Unggulan

Guru dan Tenaga Kependidikan
0 Komentar

Kesempatan untuk menjadi guru dan tenaga kependidikan (GTK) di madrasah unggulan terbuka luas bagi peminat yang lolos seleksi.

Pasalnya, saat ini Kementerian Agama (Kemenag) masih membutuhkan sebanyak 342 guru dan tenaga kependidikan (GTK) di madrasah unggulan tersebut.

Adanya kesempatan tersedia sebanyak itu terungkap dalam peta kebutuhan GTK pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Unggulan tahun 2022.

Baca Juga:Kankemenag Kabupaten Pekalongan Lakukan Monev Pembangunan Gedung SBSN KUA Kecamatan Wonokerto, Progres Baru 14,9%Spesifikasi Xiaomi POCO C40, Harga Cuma Rp 1,4 Jutaan

Kekurangan itu tampak dari hasil perhitungan antara mata pelajaran dan rombongan belajar. Kekurangan ini juga di luar proses seleksi PPPK tahun 2022.

Oleh karenanya, dibuka seleksi calon GTK Madrasah Unggulan. Total ada 847 yang mendaftar dalam seleksi ini.

Ada 35 MAN Unggulan yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, yaitu: 23 MAN Insan Cendekia, 10 MAN Penyelenggara Program Keagamaan (MAN-PK), dan 2 MAN Kejuruan (MAKN).

“Seleksi GTK Madrasah Unggulan diikuti para ASN, baik PNS maupun PPPK, yang bertugas di luar madrasah tersebut. Seleksi juga diikuti pendaftar Non ASN,” terang Direktur GTK Madrasah M Zain di Jakarta, Minggu (28/5/2023).

Dalam prosesnya, seleksi ini melibatkan Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama dan juga Inspektorat Jenderal.

“Pelibatan dua unit eselon satu ini dimaksudkan agar sejak awal berbagai permasalahan kepegawaian dapat dimitigasi sejak dini,” ujar M. Zain.

Ada sejumlah tahapan yang harus dikuti peserta, mulai dari seleksi berbasis computer (CBT) serta berbasis domisili, hingga wawancara bagi mereka yang lolos CBT. Dalam pelaksanaan CBT, Kemenag menggandeng UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kampus ini dinilai berpengalaman sebagai tempat ujian kompetensi (TUK) pada pelaksanaan Uji Pengetahuan (UP) Pendidikan Profesi Guru.

“CBT sudah digelar. Wawancara akan digelar Juni 2023,” jelasnya.

Baca Juga:Moderasi Beragama sebagai Alternatif Anti-KekerasanRatusan Calon Jamaah Haji Mengikuti Bimbingan Manasik Haji Kabupaten Pekalongan 2023

Zain menambahkan, soal seleksi disusun para profesional untuk dapat menggali kemampuan pendaftar. Misal, soal untuk calon Kepala Madrasah, harus dapat menggali kompetensi leadership dan entrepreneurshipnya. Sedangkan aspek inovasi, kreatifitas dan peduli itu dilekatkan pada instrumen penjaringan guru yang profesional.

“Nanti pada tahap wawancara calon Kepala Madrasah, tim akan menggali komitmen, dedikasi, kompetensi leadership dan juga pemahaman moderasi beragama atau wawasan kebangsaan serta cinta tanah air. Ini menjadi konsen kita,” tegasnya lebih lanjut.

0 Komentar