Yang juga patut menjadi catatan, harga token listrik bisa berbeda-beda, tergantung dimana kita membelinya. Misalnya beli melalui mobile banking, biasanya akan ada biaya tambahan untuk keuntungan si penjual atau kadang dinamakan biaya admin, antara Rp1000 sampai Rp3000.
Sehingga misalnya kita beli token listrik Rp200 ribu, ditambah biaya admin Rp3000, maka kita harus mengeluarkan uang Rp203.000.
Selain itu, masih ada lagi penghitungan Dasar Pengenaan Pajak (DPP). Dasar Pengenaan Pajak atau DPP dihitung berdasarkan nilai jual listrik. Rumusnya adalah 100/110 dikalikan nilai jual listrik.
Baca Juga:Kabar Terbaru! Kemenkes Sebut Masyarakat Dapat Menggunakan Jenis Vaksin COVID Apapun untuk Lengkapi DosisPengurus IKABU Cabang Semarang Raya dan HIMABAS Dikukuhkan, Alumni Tambakberas Rapatkan Barisan
Lalu, hasil penghitungan dari DPP inilah yang dijadikan dasar pemungutan PPJ.
Contoh simulasi penghitungan tarif PLN untuk menjawab pertanyaan beli token listrik 100 ribu dapat berapa kWh daya 900 VA
Beli Token Listrik 100 Ribu Dapat Berapa kWh Daya 900 VA?
Daya 900 VA
- DPP = 100/110 × Rp100.000 = Rp90.909
- PPJ 10% = Rp90.909 × 10% = 9.090
- Token listrik yang diterima: Rp100.000 – Rp9.090 = Rp91.010
- Tarif listrik 900 VA = Rp1.352 per kWh.
- kWh yang didapat = Rp91.010/Rp1.352 = 67,31 kWh.
Jadi, untuk pertanyaan beli token listrik 100 ribu dapat berapa kWh daya 900 VA, angka yang didapatkan pelanggan PLN prabayar di Kota Pekalongan (Nonsubsidi) adalah 67,31 kWh.
Bagaimana, sudah tidak bingung kan, beli token listrik 100 ribu dapat berapa kWh daya 900 VA.
Demikianlah contoh cara penghitungan jumlah token dari yang kita beli dengan token yang didapat, serta berapa kWh yang akan diperoleh. (way)