Namun, harga jual produk pertanian di desa itu lebih murah dibandingkan di desa sebelah yang akses jalannya lebih baik. “Kalau kita jual kayak si tengkulak alasannya jalan rusak, perkilonya itu selisihnya hampir 1000. Misal di Gumelem, kentang Rp 9 ribu, di sini cuma Rp 8 ribu. Padahal, harga pupuk dan obat-obatan di sini lebih mahal,” imbuhnya. (had)