RADARPEKALONGAN.ID – Keutamaan hari Senin dan Kamis begitu luar biasa, namun masih banyak yang tak mengetahuinya. Bahkan, kita kerap dengar orang mengucapkan i hate monday. Padahal, dalam syariat Islam, dua hari ini memiliki keutamaan tersendiri.
Miliki hari yang indah (Foto: freepik.com)
Banyak yang membenci hari Senin dengan dalih rutinitas pekerjaan seabrek setelah libur di akhir pekan telah menunggu. Padahal, dalam Islam, banyak keutamaan hari Senin dan Kamis yang bisa kita raih. Maka bersyukurlah masih bisa bertemu dengan hari Senin dan Kamis.
Banyak orang tidak mengetahui keutamaan hari Senin dan Kamis, dan menganggap semua hari itu sama. Bahkan banyak di antara kita menganggap hari istimewa itu hari Sabtu dan Minggu karena biasanya di hari itu orang-orang libur bekerja, weekend atau bisa bermales-malesan. Namun ternyata ada banyak keistimewaan dan pahala sunah yang kita bisa lakukan di hari Senin dan Kamis dalam Islam.
Baca Juga:Byurrrrr! Sensasi Berenang Bersama Kawanan Kerbau di Sungai Masih Dijumpai di Pekalongan5 Amalan yang Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji, Yuk Kita Amalkan untuk Dapatkan Nilai Pahalanya, Ada yang Tanpa Perlu Rogoh Kocek
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menganjurkan umat Islam untuk menunaikan puasa sunah Senin dan Kamis. Karena di dua hari itu memang memiliki banyak keutamnaan dibandingkan hari-hari lainnya.
Keutamaan Hari Senin dan Kamis
Hari Senin dan Kamis dalam Islam merupakan dua hari istimewa untuk melakukan ibadah. Adanya keistimewaan dari kedua hari ini menjadi sinyal bagi muslim untuk tidak menurunkan keimanannya pada hari-hari tersebut. Dengan kata lain, dalam dua hari ini terdapat hikmah di balik pemilihannya oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Sambut hari Senin dengan bahagia (Foto: freepik.com)
Berikut ini keutamaan hari Senin dan Kamis seperti dilansir dari beberapa sumber:
- Pintu-pintu surga dibuka
Keutamaan hari Senin dan Kamis yang pertama ialah pada kedua hari ini pintu-pintu surga dibuka. Pada saat inilah orang-orang mukmin diampuni, kecuali dua orang mukmin yang sedang bermusuhan.
Dalil yang menguatkan hal ini adalah hadits yang termaktub dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,