Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar, Puluhan siswa SMPN 1 Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan belajar membatik di Museum Batik Pekalongan, Senin (29/5/2023).
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. 80 siswa-siswi SMP Negeri 1 Wonopringgo ini tidak hanya sekedar diajarkan teori, dengan didampingi sejumlah guru para pelajar kelas VII ini juga langsung diajarkan praktek membatik di ruang workshop Musium batik
Masing-masing pelajar diberikan kesempatan untuk praktik langsung membuat pola dengan teknik tulis mencanting ke kain dan teknik batik cap. Kemudian para pelajar ini juga diajarkan dan berpraktek untuk mewarnai dari pola batik yang dibuat masing-masing pelajar.
Baca Juga:TP PKK Kabupaten Pekalongan Kembali Adakan 10 Pokbinwil Ke Desa BinaanPeran Moderasi Agama Islam pada Keyakinan Muhammadiyah dan NU dalam Tradisi Nyadran di Pekalongan Jawa Tengah
Dengan dibimbing oleh beberapa petugas workshop membatik di Musium Batik, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap siswa diberikan kesempatan bergotong royong mulai dari pembuatan pola motif , hingga mewarnainya.
Disampaikan Koordinator Guru Pendamping Asmadiyah, Kegiatan ini merupakan penerapan/ Implementasi Kurikulum Merdeka P5 , dengan tema Kearifan lokal dengan sub tema mencintai batik.
“Karena kearifan lokal di Pekalongan itu salah satunya Batik, untuk itu kami ajak siswa-siswi kami ke museum batik ini untuk mendapatkan pembelajaran praktik langsung membuat la dan membuat batik dari proses awal sampai jadi,” terang Asmadiyah.
Seorang pelajar SMPN 1 Wonopringgo Putra Haidar mengatakan, membatik memerlukan ketelitian dan kesabaran. Hal itu yang membuat membatik susah di mata anak muda seperti dirinya.
“Yang susah itu ketika membuat pola dan membuatnya tepat tersambung satu pola dengan pola lainnya. Harus teliti dan sabar, tapi sangat seru,” ungkap Haidar.
Selain Belajar membatik di Museum Batik Pekalongan, Kegiatan kunjungan pernah dilakukan disejumlah instalasi salah satunya KPU Kabupaten Pekalongan dengan tema pembelajaran Demokrasi.