KAJEN, Radarpekalongan.id – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengatakan bahwa pendidikan di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2023 ini peringkat 2 se-Jawa Tengah. Padahal, pada tahun 2022, Kabupaten Pekalongan memperoleh peringkat ke-35 se-Jawa Tengah alias paling bontot.
Bupati Pekalongan Fadia terima penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim (Hadi Waluyo)
“Alhamdulillah sudah menjadi memperoleh peringkat ke-2 se-Jateng. Hal ini dikarenakan, Pemkab mensuport anggaran banyak untuk pendidikan. Sehingga, pendidikan di Kota Santri menjadi lebih baik,” kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, pada wartawan usai menghadiri pelepasan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Kajen GPU Kajen, Selasa (30/5/2023).
Baca Juga:Patroli Sepeda Polres Pekalongan, Ciptakan Rasa Aman di Tengah Masyarakat4 Mutasi Jabatan Kapolsek di Polres Pekalongan, Ini Daftar Kapolsek yang Resmi Diganti
Menurut Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, hal ini bukan dari pihaknya akan tetapi kerja keras dari para pendidik dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan. Ia berpesan kepada Dinas Pendidikan untuk terus meningkatkan prestasi ini.
“Kalau bisa menjadi peringkat pertama,” ujarnya.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Genjot Anggaran Pendidikan
Fadia mengatakan, pada tahun 2023 ini Pemkab Pekalongan menganggarkan dana Rp 120 miliar untuk Dindikbud. “Ini kita genjot dan support untuk pendidikan di Kabupaten Pekalongan. Anggaran tersebut saat ini masih untuk sekolah yang negeri,” kata dia.
Bupati Fadia Arafiq hadiri pelepesan siswa kelas IX SMPN 1 Kajen. Tampak Bupati Fadia foto bersama putrinya sendiri (Hadi Waluyo)
Sementara itu, Kepala Dindikbud Kabupaten Pekalongan Kholid mengatakan, tahun 2022 ada namanya perubahan kurikulum merdeka belajar. Peringkat pendidikan di Kabupaten Pekalongan masih urutan ke-35 se-Jateng.
Sejak awal tahun 2023, pihaknya selalu menyampaikan program pendidikan di Kabupaten Pekalongan ke Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan dinilai langsung. “Sehingga peringkat kita menjadi nomor 2,” katanya.
Menurutnya penilaian tersebut dilakukan setiap bulan sekali. Peringkat di Kabupaten Pekalongan bisa naik drastis karena pihaknya membuat tim yang totalnya 23 orang.
“Tim ini bergerak ke sekolah-sekolah, ketika ada kegiatan KKG di sekolah tim ini selalu mendampingi. Sehingga Alhamdulilah ketika kita bergerak gotong-royong untuk pendidikan Kabupaten Pekalongan, Insyaallah akan menjadi terbaik,” katanya.