PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 2023 di Kota Pekalongan, Dinas Kesehatan setempat menggelar aksi kampanye untuk melakukan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya rokok di empat titik diantaranya kawasan Simpang Lima, ruas jalan Lapangan Sorogenen, Ponolawen dan Alun-alun, Rabu (31/5/2023).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dr Slamet Budiyanto MKes menyampaikan keterangan kepada awak media.(Radarpekalongan.id/Dinkes)
Sebelum melaksanakan aksi kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia Tahun 2023, rombongan diberikan arahan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto. Tampak petugas promosi kesehatan puskesmas, organisasi profesi, forum kesehatan dan lainnya menyimak sambutan dari kepala dinas.
Baca Juga:217 Siswa SD Kota Pekalongan Tampil Heboh Dalam Festival Lomba Seni Siswa NasionalGelar Pelatihan Menu Variasi Dari Olahan Ikan , Ini Harapan Inggit
Slamet menyampaikan, kegiatan kali ini mengusung tema ‘Kami Butuh Makanan Bukan Tembakau’. Yang merupakan sinergi antara Dinas Kesehatan dengan stakeholder, terkait diantaranya petugas promosi kesehatan puskesmas, organisasi profesi, forum kesehatan dan lainnya.
Hari Tanpa Tembakau Sedunia Tahun 2023 Diharapkan Muncul Kesadaran Berhenti Merokok
“Melalui kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia Tahun 2023 yang dilaksanakan secara rutin ini, kami mengharapkan bisa menyadarkan masyarakat perokok untuk mulai berhenti meninggalkan kebiasaan tersebut dan masyarakat yang tidak merokok diajak terus menjaga pola hidup sehat,” harapnya.
Berdasarkan catatan dari Dinkes, sambung Slamet, jumlah perokok semakin bertambah setiap tahunnya.
Petugas promosi kesehatan puskesmas menyerahkan famplet mengenai bahaya tembakau.(Radarpekalongan.id/Dinkes)
“Saat ini keprihatinan kita bahwa jumlah perokok ini semakin tahun tidak semakin menurun, justru bertambah dan segmennya semakin memprihatinkan karena umur perokok tidak semakin dewasa namun semakin muda,”akuinya.
Menurut Slamet, edukasi untuk menyadarkan bahaya merokok yang paling baik dimulai dari keluarga, dengan melakukan pendekatan antara anggota keluarga.
“Kita disini memberikan edukasi secara umum, namun yang paling efektif dimulai dari keluarga, minimal kalau mereka belum bisa berhenti merokok, jangan sampai membuat perokok pasif menjadi terkena dampaknya,” pesannya lagi. (dur)