Pemkab Pekalongan, BI Tegal dan Anggota DPR RI Ajak Pelaku UMKM di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan untuk UMKM Melek Digital guna mendorong masyarakat maupun UMKM untuk pasarkan hasil palawija secara online.
Bank Indonesia tidak hanya mengurusi soal kebijakan moneter. BI juga ikut mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini penting karena UMKM bisa ikut menjaga angka inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Demikian yang disampaikan Anggota Komisi XI DPR-RI Prof Dr Hendrawan Supratikno dalam acara Sosialisasi Publik Bank Indonesia tentang Digitalisasi UMKM lewat Pagelaran wayang kulit, di Halaman Kantor Kecamatan Karanganyar, Sabtu (3/6/2023).
Baca Juga:Bawaslu Kabupaten Pekalongan Ajak Masyarakat Jadi Pengawas Pemilu Partisipatif3 Cara Membangun Chemistry Sejak Chat Pertama
“Dulu kita butuh dengerin radio beli radio, nonton tv beli tv, pingin foto beli kamera dan pingin belanja buku, baju serta lainya harus pergi ketoko, tetapi saat ini kebutuhan tersebut bisa diakses melalui Smartphone, kurang lebih 35 jenis kebutuhan kita bisa di akses cuma dalam genggaman, itu artinya masyarakat semakin melek digital,” terang Hendrawan.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah BI Tegal, M Taufik Amrozy melalui Konsultan bidang Pengembangan UMKM menjelaskan bahwa, UMKM terus didorong untuk terintegrasi dalam ekonomi keuangan digital. Pasalnya, tren UMKM tersambung sistem pembayaran digital juga terus meningkat.
Oleh karena itu, Kantor Wilayah Bank Indonesia (BI) Tegal terus mengajak penggiat UMKM dapat mengakses peluang ini secara cepat agar dapat memperluas jangkauan pemasarannya.
“Diskusi publik kali ini kami membahas mengenai Digitalisasi UMKM. Salah satu tugas BI adalah konsen untuk menjaga stabilitas ekonomi, dimana diamanatkan di Undang-Undang, melibatkan seluruh komponen masyarakat, salah satunya sektor UMKM yang menjadi bagian terbesar di dalamnya menyumbang stabilitas ekonomi,” terang Mudasir.
Dikesempatan yang sama Wakil Bupati Pekalongan, H. Riswadi menambahkan, Pelaku UMKM harus mampu mendongkrak eksistensinya melalui kemajuan dan perkembangan jaman, salah satunya dengan penjualan secara online karena hal tersebut dapat mendorong produk UMKM untuk go-global atau globalisasi.
“Sekarang ini kita jualan tidak perlu sewa toko, punya modal barang banyak atau menggelar dagangan kita ke pasar, cukup dipasarkan melalui HP saja omset bisa meningkat, dapat di akses pembeli dari penjuru dunia, jualan palawija juga bisa inovasi secara online, misal hasil bumi kecamatan Karanganyar seperti Duren, Jengkol, Cengkeh, Jagung dan lainya bisa ditawarkan secara digital,” jelas Riswadi.