Sukses Dirikan Startup, Dikutip dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa 80 hingga 90 persen startup (perusahaan rintisan) di Indonesia gagal saat merintis. Fenomena ini cukup memprihatinkan karena startup berpeluang mengembangkan potensi ekonomi digital Indonesia, dan memecahkan berbagai permasalahan global.
Lalu, bagaimana kiat sukses untuk mendirikan startup?
Tiga tips dikupas tuntas oleh Reza Zamir, Product Manager SEVIMA, dalam Seminar Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Balaikota Among Tani Kota Batu, Jawa Timur.
Seminar ini diikuti ratusan milenial se-Malang Raya, dan dibuka oleh Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai beserta jajaran dari Dinas Kominfo dan Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional Batu.
Baca Juga:Polisi Datangi Orang yang Viral Tidur di Pohon KelapaDelay 15 Kali Berangkatkan Jemaah Haji Indonesia, Saudi Airlines dan Garuda Indonesia Kena Semprot
Tips ini disadur Reza dari pengalamannya mengelola SEVIMA Platform, Sistem Akademik sekaligus Startup Education Technology (Edutech) terbesar di Indonesia dan telah digunakan oleh 800 kampus dan 3 juta mahasiswa se-Indonesia.
Berikut tiga tipsnya Sukses Dirikan Startup:
- Menciptakan aplikasi sesuai dengan masalah
Reza mengungkapkan bahwa tak sedikit pendiri startup yang menggebu-gebu dalam membuat aplikasi digital tanpa memperhatikan masalah yang dihadapi masyarakat. Dampak dari kesalahan ini cukup fatal, aplikasi digital jadi tidak dilirik oleh masyarakat sehingga mengakibatkan startup jadigulung tikar.
Oleh karena itu, aplikasi digital harus diciptakan startup sesuai dengan masalah yang dihadapi masyarakat. Atau disebut dengan konsep “Problem-Solution Fit”. Dengan konsep ini, maka startup bisa menyediakan solusi sesuai dengan masalah masyarakat, sehingga masyarakat mau menggunakan produk startup tersebut.
“Bahkan bisa menjadi pelanggan setia, ketika aplikasinya terbukti cocok dan disukai masyarakat!,” ungkap Reza
Dalam SEVIMA Platform, Reza mencontohkan bagaimana Problem-Solution Fit diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi kampus dan mahasiswa. Salah satunya dalam hal pembayaran uang kuliah, dimana dulunya pembayaran harus dilakukan dengan cara mengantri di loket atau kasir kampus.
“Katakanlah masalah bayar kuliah, dengan SEVIMA Platform, kampus tidak perlu repot mengecek satu persatu apakah mahasiswa sudah bayar, dan mahasiswa tidak perlu capek-capek antri bayar kuliah di kampus, cukup di bank atau minimarket terdekat, bahkan bisa lewat M-Banking dari berbagai bank. Ini bentuk Problem-Solution Fit,” ungkap Reza.