KAJEN, Radarpekalongan.id – Gunungan dan arak arakan hasil bumi memeriahkan tradisi Legenonan atau sedekah bumi Desa Jagung Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalonganhttps://www.pekalongankab.go.id/, Senin (05/06/2023. Dalam tradisi Legenonan puncak acara diisi dengan pagelaran wayang kulit Dalang Ki Warsono Slenk dari Solo lakon Semar Bangun Khayangan di Halaman Balai Desa Jagung Kecamatan Kesesi.
Adapun filosofi tradisi Legenonan dengan arti Lego Legowo Nyawiji Pangeran yaitu tulus ihklas menyembah pada Allah SWT. Sedekah bumi atau Legenonan sebagai bentuk rasa syukur warga atas limpahan nikmat dan karunia-Nya yang tercermin dari melimpahnya hasil bumi.
Hal itu yang menjadikan semangat warga Desa Jagung Kecamatan Kesesi dengan simbol gunungan murni dari keihklasan dan ketulusan masyarakat. Gunungan hasil bumi diantaranya padi, sayur sayuran, polowijo dan buah buahan merupakan hasil pertanian atau pekarangan warga sekitar.
Baca Juga:Bupati Fadia Arafiq Apresiasi Masyarakat ‘Kontengan’ Untuk Acara LegenonanDPRD Kabupaten Pekalongan Dorong Peningkatan Pelayanan Kesehatan Melalui Pengembangan 2 RSUD
Melingkar sebagai menjadi dasar sebuah gunungan diharapkan mampu menopang kehidupan masyarakat sekitar. Hasil bumi Desa Jagung Kecamatan Kesesi, yang beraneka ragam tertata rapi dibawah bendera merah putih, mencerminkan puncak gunungan.
Kemudian puncak dari sebuah gunungan mengerucut pada sebuah titik Waloh, dimana buah tersebut walaupun dihasilkan dari tanaman rambat kecil, akantetapi dapat menghasilkan buah yang besar. Hal itu sama seperti pendiri sesepuh desa yang melahirkan tokoh dari segala bidang.
Untuk arak arakan gunungan dan hasil bumi dari kediaman Kepala Desa Jagung Kecamatan Kesesi menuju balaidesa. Gunungan hasil bumi juga dilombakan antar dusun untuk memotivasi masyarakat sekitar.
Dalam kirab, rombongan pertama adalah Pemerintah Desa, diikuti Lembaga Desa yaitu BPD Desa Jagung. Saat dalam perjalanan menuju ke balaidesa, juga dimeriahkan dengan drumband dan ribuan masyarakat dari berbagai kalangan dengan mengenakan pakaian tradisional.
Sebelum sampai Balaidesa, rombongan Pemerintah Desa bersama lembaga BPD masuk ke pemakaman untuk ikut mendoakan para tokoh Desa Jagung, Kesesi. Setelah beberapa menit mendoakan sesepuh, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Halaman Balidesa yang saat itu juga masih dalam proses ruwat bumi.