Polres Pekalongan melakukan konferensi pers atau ekspos terkait 2 kasus yakni Kasus Pencurian dengan modus memecahkan kaca mobil dan Pemerasan yang disertai ancaman dengan menggunakan senjata tajam.
Dalam konferensi pers yang digelar Senin (5/6/2023) di lobi Mapolres pekalongan, Kapolres AKBP Wahyu Rohadi mengatakan, lokasi kejadian di tempat parkir kantor Kecamatan Wiradesa di Jl. Ahmad Yani No. 141, Wiradesa Kab. Pekalongan pada Rabu (7/4/2023).
“Ada sebuah mobil terparkir di situ, kemudian didatangi oleh dua dua orang dengan mengendarai sepeda motor. Satu orang turun, kemudian memecahkan kaca mobil dan selanjutnya mengambil barang yaitu satu buah tas yang berisi 1 buah unit handphone merk iPhone,” ujarnya.
Baca Juga:Atlet Karate Kabupaten Pekalongan Raih Medali Perunggu di Kejuaraan Gadjah Mada Open Championship 2023Penerapan Sikap Moderat Di Kalangan Mahasiswa Zaman Sekarang
“Tidak hanya handphone saja yang berada di dalam tas, namun juga ada ada uang kurang lebih Rp. 400.000,” tambah Kapolres.Untuk korban sendiri merupakan tamu di kantor Kecamatan Wiradesa.
Lebih lanjut, Kapolres Pekalongan mengungkapkan, pelaku berjumlah 2 orang berinisial SP (43) warga Kandangpanjang Kota Pekalongan dan U (40) warga Desa Galurung Kec. Tirto Kab. Pekalongan.
“Di sini ada dua pelaku, sementara ini yang berhasil kita amankan satu orang berinisial SP. Yang bersangkutan ini selaku eksekutor atau yang melakukan pecah kaca, sementara satu pelaku lainnya masih DPO,” ungkapnya.
Unit Reskrim Polsek Wiradesa dan Tim Resmob Polres Pekalongan yang melaksanakan penyelidikan, melakukan penangkapan pelaku (SP) di jalan yang beralamat di Dukuh Tengah Kec. Ketanggungan Kab. Brebes.
“SP ini sehari-harinya berprofesi sebagai kernet bus jurusan Jakarta,” kata Kapolres.
AKBP Wahyu menjelaskan, untuk barang bukti yang berhasil diamankan hanya sebuah handphone merk iPhone dan 1 buah alat pemecah kaca. “Sedangkan untuk tas menurut keterangan dari pelaku dibuang dan ditenggelamkan di sungai,” imbuh AKBP Wahyu.
Dikatakannya, hasil pengembangan dari pelaku, terdapat tiga TKP lainnya yaitu di Tirto, Pekuncen dan Kauman.
“Ketiganya, modusnya sama yaitu pecah kaca,” tuturnya.
Baca Juga:Uji KIR Dinhub Kabupaten Pekalongan Dapat Respon Positif, Berikut Jam Pelayanannya…Rapat Pleno DPSHP Akhir, Panwaslu Kedungwuni Beri Masukan Terkait Pemilih Non KTP-el
Akibat perbuatannya tersebut, pelaku dikenakan pasal 363 dengan ancaman hukuman paling lama 7 tahun penjara.
Sementara itu, untuk ungkap kasus yang kedua yakni kasus pemerasan yang disertai ancaman dengan menggunakan senjata tajam.