“Pabrik atau fasilitas pengolahan sampah plastik ini akan berukuran lima kali lebih besar dari pabrik di Tangerang,” terang Bupati Dico.
Bupati juga memastikan bahwa pabrik pengolahan sampah plastik yang dibangun PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia ini akan menerapkan teknologi canggih dunia. Teknologi ini dibutuhkan untuk memproduksi serpihan dan pelet plastik recycled polyethylene terephthalate (RPET) alias plastik PET daur ulang.
“Kami berharap besar dan mendukung agar pembangunan PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia ini dapat berjalan lancar, tidak ada hambatan suatu apapun dan cepat terselesaikan. Dengan demikian, harapannya bisa segera dirasakan oleh masyarakat Kendal, khususnya penyerapan tenaga kerja dan pengelolaan sampah,” jelas Bupati.
Baca Juga:Berkesannya Gelar Karya Seni SMPN 2 Comal, Bahagia dan Haru Warnai Pelepasan Siswa Kelas IXMacam-macam Teman, Ini 3 Tipe Teman yang Harus Dijauhi
Pengembangan Sirkular Ekonomi
Sementara itu, mewakili Gubernur Ganjar Pranowo, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, pembangunan fasilitas pengolahan sampah plastik di Kendal ini layak menjadi percontohan bagi daerah-daerah lainnya, terutama di Jateng.
Sebab fasilitas daur ulang plastik ini menjadi sebuah upaya inovatif dalam menjawab permasalahan sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan. Sujarwanto juga secara khusus mengapresiasi kerja-kerja Pemkab Kendal yang mampu membuktikan bahwa kegiatan kunjungan kerja juga bisa produktif dan menghasilkan nilai tambah yang riil bagi daerah.
“Kami dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan apresiasi kepada Bupati Kendal yang sudah menarik investasi berbasis inovasi di Kabupaten Kendal,” tutur Sujarwanto.
Apalagi, lanjut dia, bukan sekadar investasi biasa, karena pengembangan fasilitas pengolahan sampah plastik oleh PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia ini akan memberikan setidaknya tiga nilai tambah bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kendal.
Pertama nilai tambah ekonomi, yakni bagaimana investasi ini akan memberdayakan dan menggerakkan ekonomi desa melalui pengelolaan sampah plastik. Kedua, nilai tambah lingkungan, di mana ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Terakhir, nilai tambah investasi sumber daya manusia, karena kehadiran pabrik ini bisa meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan dan pen-ciptaan lapangan kerja.
Kecuali itu, investasi fasilitas daur ulang sampah plastik senilai Rp 700 miliar ini juga disebut Sujarwanto bakal me- recycle sebagian besar dari populasi sampah plastik regional, yakni wilayah Kabupaten Kendal dan sekitarnya.