Seperti yang kita tahu bahwa batik lurik memiliki motif yang unik, yaitu dengan motif garis-garis lurus. Namun, motif batik ini telah berkembang seiring berjalannya waktu.
Salah satu contoh motifnya adalah klenting kuning, sodo sakler, tuluh watu, gadung mlati, ketan ireng, yuyu sekandang dan masih banyak lagi motif-motif lain yang tidak kalah menarik.
Dan fakta uniknya, ternyata motif di keraton Yogyakarta pun berbeda, di sana terdapat motifnya sendiri seperti, telu-pat, mantrijero, patangpuluhan, jogo-karyo dan ketanggungan. Motif itu biasa disebut dengan motif keraton.
Baca Juga:Awas ! Doi Auto Klepek-Klepek dengan 10 Model Dress Batik Kombinasi Polos, Berikut Detail PenampakannyaLebih Mahal Mana? Ini Perbedaan Vespa Primavera 150, Primavera S 150 dan New Primavera S 150, Wajib Tahu Sebelum Beli!
5. Harga yang Terjangkau
Fakta unik di balik batik lurik selanjutnya adalah batik ini memiliki harga yang terjangkau. Namun, ternyata harga batik ini terbagi menjadi dua versi yaitu versi buatan mesin dan versi buatan tradisional.
Untuk harga batik lurik yang dibuat dengan cara tradisional harganya lebih mahal karena lebih tebal dengan tekstur yang terasa dan lebih detail dibanding batik lurik buatan mesin.
Tidak jauh berbeda dengan batik pada umumnya, untuk jenis kain dijual berdasarkan ukuran lebar. Untuk ukuran 70 cm seharga Rp35.000 dan untuk per 110 cm dipatok dengan harga Rp50.000.
Demikian beberapa fakta unik di balik batik lurik, sungguh fakta yang luar biasa dibalik sosok kain bermotif garis ini, bukan? (*)