Yuk, Kenali Cara Kerja Politik Pencitraan dan Efeknya sebagai Referensi Memilih Calon Presiden 2024 yang Terbaik

cara kerja politik pencitraan dan efeknya bagi masyarakat
cara kerja politik pencitraan dan efeknya bagi masyarakat (freepik)
0 Komentar

Target yang dituju politik pencitraan

Masyarakat yang pendidikannya kurang sebagai target menampilkan politik citra. Karena masyarakat yang tidak kritis sangat mudah terpengaruh politik citra.

Instrumen politik pencitraan

Alat yang dipakai biasanya dengan membangun figuritas, senioritas, kedekatan, keakraban, uang dan penampilan.

money politik (Image by macrovector)

Isu yang digunakan untuk politik pencitraan

Isu yang dikembangkan sebagai orang yang pantas dibandingkan yang sebelumnya. Seperti lebih perhatian, lebih banyak prestasi, lebih mampu dan lain lain.

Baca Juga:12 Dress Batik Kekinian yang Super Mewah untuk Tampil Modis dan Berkelas di Moment Idul AdhaKemuliaan Seorang Ibu menurut Al Qur an dan Al-Hadist

Cara kerja politik pencitraan dan efeknya itu dengan cara membangun citra bahwa dirinya yang paling menonjol dan juga bisa dengan menjatuhkan citra lawannya dengan isu SARA. Berefek pada perpecahan.

Efek dari politik pencitraan

Menurut Coen Husain Pontoh seorang pakar politik, beliau bilang manakalah pollitik citra telah menjadi keyakinan atau gairah politik dalam bermasyarakat, maka terjadi adalah kecenderungan untuk menampilkan hal yang bersifat fenomenal dan permukaan saja.

Seperti popularitas, bukan karena kemampuan. Kedekatan dan keakraban bukan prestasi. Sering juga menggunakan uang untuk menarik simpati.

Pemimpin hasil politik citra adalah pemimpin yang menggunakan topeng untuk menutupi kepentingan berkuasanya. Melalui citra yang dibuat seolah olah positif, memenangkan kepentingan berkuasanya dan mengunakan segala cara.

Menarik simpati (Image by sentavio)

Politik citra bisa melahirkan budaya pollitik segala cara demi kekuasaan. Kekuasaan bukan lagi sebagai alat namun sebagai tujuan.

Sehingga kekuasaan dipandang sebagai panggung pementasan pribadi. Kekuasaan sebagai alat pemuas hasrat berkuasa dan mempengaruhi orang lain.

Pemilihan calon pemimpin tidak lagi menjadi media mencari pemimpin yang terbaik namun mencari siap yang paling jago, siapa yang paling dekat dengan public, siapa yang punya uang, dan siapa yang bisa terpenuhinya kepentingan.

Baca Juga:Ini Dia Seragam Batik Kantor yang Smart Casual Buat Kamu Orang KantoranTampil Romantis dengan 8 Batik Couple Keluarga yang Mempesona, Tren Terbaru 2023!

Menjadikan publik menjadi terdidik untuk tidak kritis bahkan apatis dengan politik. Publik dididik lebih memilih orang dari kedekatannya, keakrabannya, pesonanya, wibawanya, penampilannya bukan karena kemampuan dan moral serta prestasinya.

Jika politik citra berkembang maka negara tidak lagi memegang nilai nilai yang baik dan benar, menjadikan negara lambat laun akan mengalami kehancuran.

0 Komentar