Sholat jama’ah sebagai Fungsi Pembinaan, Pendidikan dan Manajemen

Ilustrasi pembinaan (Image by rawpixel.com)

Ibadah sosial lebih banyak pahalanya karena sebagia fungsi pembinaan dan pendidikan. Dahulu ditengah orang banyak yang berkumpul di waktu waktu sholat jama’ah.

Banyak orang yang menyampaikan masalah yang dihadapinya baik pribadi atau umum kepada Nabi Muhammad Saw.

Disitulah terjadi diskusi dan mencari solusi yang ada. Tidak jarang pula akhinya muncul kebijakan kebijakan untuk mengatur kehidupan bersama.

Jadi dahulu memang sholat jama’ah memiliki fungsi seperti media komunikasi, media social, media penyebar informasi, sosialisasi pendidikan, dakwah dan membina umat agar menjadi umat yang berkualitas.

Sholat jama’ah sebagai fungsi persatuan umat

Ibadah sosial lebih banyak pahalanya karena dalam sholat berjama’ah terjadi interaksi antar individu umat islam, bertemu, mengucap salam, saling mendo’akan, saling melempar senyum, bertegur sapa, berjabat tangan, atau saling menanyakan kabar.

Ilustrasi Persatuan umat (Image by rawpixel.com)

Terjadi komunikasi, saling bertukar informasi, saling berbagi, sharing pemikiran dan perasaan,terdapat penyaluran kebuntuan dan tekanan yang selama ini disimpan sendiri.

Terjadi peningkatan kualitas pertemanan, persahabatan dan persaudaraan diantara sesame muslim.

Tidak jarang juga terjadi forum forum ukhuwah hingga berlanjut menjadi kerja sama bisnis, tolong menolong, mungkin juga perjodohan untuk membangun keluarga.

Mari kita lihat di sini banyak pahala manfaat yang terjadi bukan hanya pada ibadah sholatnya, namun juga proses social yang sedang berlangsung.

Itulah mengapa ibadah sosial lebih banyak pahalanya dibandingkan ibadah pribadi.

Akhinya kita bisa melihat bahwa ibadah sosial lebih banyak pahalanya yakni 27 derajat. Dalam shalat berjama’ah bukan pada aspek ritual saja namun lebih banyak manfaat sosial yang terjadi dalam sebuah program sholat berjama’ah menjadi nilai lebih.

Fungsi sosial termasuk juga ibadah kepada Allah, istilahnya dengan ibadah social.

Untuk membedakan dengan ibadah individu yang nilai manfaatnya hanya untuk pribadi.

Ibadah pribadi seperti shalat, puasa, dzikir, berdo’a yang sifatnya meningkatkan spiritual diri, itu termasuk ibadah yang bersifat individu/pribadi.