KAJEN,Radarpekalongan.id – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq meminta jajaran Dinas Kesehatan https://dinkes.pekalongankab.go.id/ dan stakeholder terkait di Kabupaten Pekalongan diminta untuk terus aktif dalam menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan permasalahan stunting di Kabupaten Pekalongan. Hal itu ditekankan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan M. Yulian Akbar dalam rapat penyusunan Sistem Kesehatan Daerah (SKD) dan Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini Preventif, Respon Penyakit, serta Penggalangan Komitmen Open Defecation Free (ODF) Kabupaten Pekalongan yang digelar di Hotel Grand Dian, Kecamatan Wiradesa.
Adapun dalam rapat tersebut, Bupati Pekalongan memberikan perhatian terhadap kasus AKI di kabupaten selama tahun 2023. Bupati meminta agar hal ini menjadi perhatian serius dan mengajak semua pihak terlibat, termasuk Dinas Kesehatan, kepala puskesmas, dan stakeholder kesehatan lainnya, untuk merumuskan langkah-langkah khusus dalam menekan kasus AKI di Kabupaten Pekalongan.
“Hal ini harus segera dihentikan dan ditangani secara serius. Saya meminta dalam rapat ini Bapak/Ibu membahas upaya apa yang harus dilakukan dalam mengatasi masalah ini, karena merupakan tanggung jawab bersama seluruh pihak terkait. Ayo dimusyawarahkan bersama-sama karena ini persoalan nyata. Pemerintah tidak boleh diam saja tetapi harus segera berbuat,”katanya.
Baca Juga:Banggar Kota Depok Studi Tiru KUA – PPAS Kota SantriBupati Motivasi Desa Bojongkoneng Untuk Juarai Lomba Satkamling Tingkat Polda Jateng Tahun 2023
Baca : DPU Taru Hadir di MPP Kabupaten Pekalongan, Buat Surat PBG dan IMB Lebih Mudah
Bupati Pekalongan juga menyoroti masalah upaya penurunan angka stunting yang perlu diperbanyak dalam wujud tindakan nyata dan bukan hanya sekdar seremonial. Ia juga mengajak semua desa untuk bekerja sama dalam mengurangi angka stunting tersebut.
“Program desa stunting kita ayo keroyok bareng-bareng. Lokus tahun 2023 ini ada 11 desa. Ini penting sekali karena stunting ini juga salah satu program pusat dan korelasinya juga dengan kemiskinan esktrim,” tuturnya.
Selanjutnya dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai kasus gizi buruk. Bupati meminta agar data terkait tindakan yang telah dilakukan terhadap anak-anak berkasus gizi buruk di kabupaten Pekalongan dapat dikumpulkan berdasarkan nama dan alamat masing-masing anak.