Berasal dari daerah mana pun, dari Sabang sampai Merauke, tanpa memandang perbedaan usia, jenis kelamin, warna kulit, penampilan, pendidikan, bahasa, ras, suku, dan sebagainya. Asalkan memiliki Vespa, maka dianggap sebagai saudara
Dengan dianggapnya sebagai saudara, maka sudah sepantasnya memberikan bantuan kepada saudaranya yang tengah mengalami kesulitan seperti mogok di jalan.
Itulah gambaran mengenai 3 aturan tidak tertulis pengguna vespa. Bahkan 3 hal ini sudah menjadi kebiasaan atau budaya yang sudah melekat disetiap jiwa pengguna vespa dimanapun ia berada.
Baca Juga:Kisah Vespa Darling 50cc Milik Iqbaal Ramadhan: Nyuci Motor Adalah Ritual Pemanggil HujanSejarah Batik Trusmi di Perkampungan Cirebon: Diperkirakan Ada sejak Abad 14 di Masa Prabu Siliwangi
Solidaritas sesama pengguna memang sudah berlangsung lama dan menjadi sebuah budaya tersendiri. Bahkan belum diketahui secara pasti bagaimana asal mula persaudaraan jalanan ini pertama kali terjadi.
Pada akhirnya, landasan itulah yang berlaku pada semua scooteris sejati, agar semua pengguna Vespa merasa aman dan nyaman di jalan, terlebih Vespa yang merupakan motor tua.
Jadi, bagaimana? Sudah sejauh mana kalian tertarik untuk memiliki jenis sekuter yang satu ini? (*)