RADARPEKALONGAN.ID – Penjualan sapi kurban menjelang Hari Raya Idul Adha tahun 2023 ini disebut mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Padahal, tahun ini kasus Lumpy Skin Disease (LSD) serta penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi relatif aman tidak seperti tahun sebelumnya.
Turunnya penjualan sapi kurban menjelang Idul Adha ini pun dikeluhkan sejumlah pedagang. Mereka menyebut sekitar dua pekan menjelang Hari Raya Kurban, permintaan sapi justru mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Salah satunya seperti diungkapkan Edy Subianto, pedagang sapi di Desa Lanji, Kecamatan Patebon Kendal, Minggu (18/6/2023). Menurut dia, penjualan sapi kurban tahun ini mengalami penurunan cukup signifikan, yakni mencapai 50 persen dari penjualan yang sama tahun lalu.
Baca Juga:Tetap Tangani Kebakaran Eks TPA Darupono, Pemkab Kendal Kerahkan 3 Unit DamkarGiliran Bupati Serahkan Langsung Hibah Guru Keagamaan Kendal, 4 Ormas Ini Berikan Apresiasi
“Penjualan sapi kurban masih menurun, karena sampai hari ini sapi kami baru terjual 25 ekor. Padahal tahun lalu bisa terjual sampai 50 ekor,” tutur Edy.
Aman Kasus LSD dan PMK, Penjualan Sapi Kurban Kok Turun?
Edy sendiri mengaku bingung dengan turunnya penjualan sapi kurban menjelang Idul Adha tahun ini. Pasalnya, dibanding tahun lalu, kasus LSD dan PMK sekarang ini relatif aman.
Menurut dia, menjelang Idul Adha tahun 2022 lalu justru banyak hewan ternak yang terserang kasus LSD maupun PMK. Sementara kondisi sapi saat ini justru lebih bagus karena penyebaran kasus LSD dan PMK yang sudah terkendali.
“Kalau sekarang aman, nggak seperti tahun lalu, banyak yang kena PMK. Tapi ya itu, penjualan sapi kurban malah turun,” ujarnya.
Edy juga memastikan sapi kurban yang dijualnya dalam kondisi yang baik dan sehat, bebas dari penyakit LSD dan PMK. Sebab hewan ternaknya sudah diperiksa oleh petugas kesehatan dan disuntik vaksin, sehingga mengantongi surat keterangan sehat.
“Kalau sapi-sapi ini sudah diperiksa petugas semua, jadi sehat semua,” terangnya.
Stok Sapi Kurban Aman
Sementara itu, dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, bahwa stok atau persediaan sapi untuk kurban masih aman. Adapun khusus untuk sapi kurban, sebagian besar didatangkan dari Jawa Timur.