BATANG, RADARPEKALONGAN.ID – Dua warga Kabupaten Batang dilaporkan menjadi korban gigitan anjing.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dislutkanak Batang, Syam Manohara.
“Ya, kami menerima laporan adanya dua warga Batang yang digigit anjing. Dua korban merupakan pria dewasa,” ungkap Syam, Selasa (20/6/2023).
Baca Juga:Tok! Idul Adha 1444H Jatuh pada 29 Juni 2023Imam Masjid Asal Indonesia Ini Juarai Ajang Dubai International Holy Quran Award
Dijelaskan Syam, peristiwa pertama terjadi di tempat breeder (peternak) anjing, masuk Kecamatan Gringsing.
“Korban adalah penjaga/perawat anjing di tempat breeder tersebut. Korban digigit seekor anjing betina di tempat itu. Namun beruntung, anjing ini sudah mendapat vaksin lengkap,” katanya.
Adapun korban yang mengalami luka gigitan langsung dilarikan ke Puskesmas Gringsing dan dilakukan observasi dan hasilnya negatif rabies.
Sementara itu, lanjut Syam, kejadian kedua terjadi di Desa Tedunan, Kecamatan Gringsing. Korban digigit oleh seekor anjing pemburu.
“Korban ialah pemilik anjing itu sendiri. Korban digigit anjing peliharaannya, saat akan memisahkan anakan dari indukannya. Korban mengalami luka gigitan dan dilarikan ke RSI Weleri Kendal,” terangnya.
Beruntung, korban dinyatakan negatif rabies usai mendapat perawatan dan dilakukan observasi, karena ternyata anjing pemburu tersebut belum mendapat vaksin.
“Kedua peristiwa tersebut terjadi pada awal bulan Juni 2023 ini. Dan kedua peristiwa itu baru kami temui di tahun 2023 ini,” katanya.
Baca Juga:Polisi Tetapkan Satu Tersangka TPPO di BatangParipurna DPRD Batang Berjalan Hening dan Gelap, Ini Penyebabnya
Syam pun mengimbau, apabila ada masyarakat Batang yang mengalami kejadian serupa, untuk segera lapor ke puskesmas atau mantri hewan setempat.
“Ya, kalau ada kejadian digigit anjing secepatnya ke Puskesmas atau ke rumah sakit. Dan apabila ada anjing yang belum divaksin, kita sediakan vaksin dan vaksinatornya,” jelasnya.
Ditambahkan dia, bagi masyarakat yang akan mendatangkan (membeli) anjing harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu.
“Dicek, sudah divaksin rabies apa belum, kalau belum jangan dibeli. Kemudian, untuk anjing pemburu, didata dan dilaporkan ke pihak desa untuk diteruskan ke dinas, akan kami usulkan vaksinasi ke dinas propinsi,” tandasnya.