Setiap orang pernah mengalami kemunduran, kemalangan, dan berbagai jenis kesulitan. Baik itu tidak mendapatkan pekerjaan, mengalami putus cinta, kehilangan orang yang dicintai, atau menghadapi komplikasi kesehatan, kesulitan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun.
Tanpa jenis kesulitan apa pun, hidup akan menjadi satu perjalanan yang lurus dan membosankan yang mencegah kita untuk tumbuh. Artikel ini menjelaskan berbagai jenis kesulitan, bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan mental, dan cara mengatasinya.
5 Jenis Kesulitan Manusia
Kesulitan Emosional
Manusia adalah makhluk emosional. Dari kesedihan, kegembiraan, dan kemarahan hingga rasa bersalah, kita merasakan emosi melalui segala macam pengalaman.
Baca Juga:Tidak Bisa Dihindari! Ini 3 Tips untuk Menghadapi PerubahanAjaib! Membangun Kebiasaan Bisa Meningkatkan Kualitas Hubungan
Kesulitan emosional adalah jenis kesulitan yang terjadi ketika emosi yang sulit menghabiskan kehidupan kita sehari-hari dan menjadi penghalang bagi kemampuan kita untuk berfungsi dengan baik.
Masa kecil kita, pengalaman masa lalu, hubungan, dan lingkungan membentuk cara kita memandang dan mengelola emosi kita. Jika kita tidak dapat memproses emosi kita, itu dapat menyebabkan mekanisme koping yang tidak sehat yang menciptakan tantangan lebih lanjut bagi kesejahteraan kita.
Misalnya, ketidakmampuan untuk mengelola kemarahan kita pada seseorang dapat menyebabkan kita menjadi kasar, menggunakan kata-kata kasar, dan menyakiti diri sendiri dan orang lain.
Mengakui dan menerima emosi kita bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi kesulitan emosional. “Kenali dan terima rentang emosi yang mungkin kita alami. Biarkan diri kita merasakannya tanpa penilaian atau rasa bersalah. Tidak apa-apa untuk marah, marah, atau sedih.
Kesulitan Mental
Kesulitan mental melibatkan perjuangan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, rendah diri, atau masalah terkait trauma. Contohnya adalah gangguan stres pascatrauma.
Jenis kesulitan mental dapat dilihat dalam perasaan sedih, khawatir, atau takut yang terus-menerus, serta perubahan dalam perilaku, suasana hati, atau pola pikir. Individu yang menghadapi kesulitan mental mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi, mengalami gangguan tidur, atau umumnya merasa gelisah dan kesulitan untuk bersantai atau memotivasi.
Meskipun keadaan mungkin membaik atau tidak dalam waktu dekat, perubahan pola pikir, pergeseran fokus, atau dukungan dari komunitas dapat membantu kita melewati pengalaman yang sulit. Neuroplastisitas otak kita memungkinkan kita beradaptasi dan berubah melalui kesulitan.