Wamenkes pun menegaskan pentingnya komitmen lintas sektor untuk mendeteksi secara dini kasus TBC aktif. Pasalnya, tahun ini pemeriksaan TBC harus mencapai 60.000 kasus per bulannya. Hal itu dilakukan untuk mendukung eliminasi TBC pada tahun 2030 mendatang.
“Atas kerja keras lintas sektor juga, pada 2022 kemarin berhasil terdeteksi 700.000 kasus TBC. Kasus ini penting, karena TBC ini menjadi kasus tersembunyi di tengah-tengah masyarakat,” terangnya.
Untuk diketahui, program USAID Mentari TB sendiri merupakan kegiatan kemitraan antara Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dengan MPKU Muhammadiyah yang fokus menjalankan gerakan eliminasi TB di Indonesia, baik pencegahan, deteksi dini, hingga penanganan TBC. USAID bermitra dengan Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan yang mengoperasikan jaringan fasilitas kesehatan swasta terbesar di Indonesia.
Baca Juga:Polres Dorong Penguatan Poskamling di Kendal Demi Kawal Pemilu 2024 yang Sukses dan KondusifMaraton, Bupati Dico Serahkan Hibah Guru Agama Non Formal di 6 Kecamatan dalam 2 Hari
Sementara itu, Direktur Kantor Kesehatan Usaid Indonesia, dr Enilda Martin dalam sambutannya menyampaikan rasa senangnya telah menjalin kemitraan dengan Muhammadiyah melalui program USAID Mentari TB. Dia menyebut kemitraan tersebut sangat strategis, mengingat jumlah dan jangkauan jaringan Muhammadiyah bagi Program TBC Nasional (NTP) dalam mengidentifikasi serta menjangkau lebih banyak dugaan kasus TBC, sehingga dapat dikendalikan kemudian dieliminasi.
Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia, dr Enilda Martin, memberikan sambutan
Sesuai data USAID, kemitraan dengan Muhammadiyah melalui program USAID Mentari TB telah menunjukkan banyak hasil yang membantu dalam eliminasi penyakit menular ini. Diketahui, sampai dengan awal 2022 sebanyak enam rumah sakit Muhammadiyah telah melayani dan mengobati 57 pasien TBC RO. Selain itu, yang tak kalah penting untuk program ini, program USAID Mentari TB melalui jaringan Muhammadiyah juga telah menemukan dan mengobati lebih dari 3.000 pasien di 48 rumah sakit yang terlibat dan penapisan TBC-COVID-19.
Pada akhir program ini tahun 2023, USAID MENTARI TB bertujuan memberikan pengobatan TBC-RO berkualitas kepada lebih dari 2.000 pasien TBC-RO dan mengobati 4.500 pasien lainnya dengan berbagai jenis TBC di sembilan provinsi.