“Pemilu yang bermartabat tentu tidak hanya menjalankan prosedur demokrasi yang kuantitatif, melainkan nilai-nilai esensi demokrasi yang kualitatif juga semaksimal mungkin harus diupayakan hadir mewarnai pelaksanaan Pemilu 2024,” tandasnya.
Kesbangpol Batang saat menggelar dikusi tentang Indeks Demokrasi Indonesia Jawa Tengah
Agung menyadari, bahwa konstestasi politik dalam Pemilu cenderung mendorong peserta Pemilu hingga masyarakat mendukung menjadi berpikir dan bersikap amat pragmatis demi memenangi pertarungan. Karena itu, dia mengajak semua untuk menyisakan orientasi nilai, sedikit apapun itu, demi mewujudkan Pemilu yang bermartabat.
Baca Juga:Indonesia Masih Peringat 3 TBC Dunia, Program USAID Mentari TB Diapresiasi Wamenkes RIPolres Dorong Penguatan Poskamling di Kendal Demi Kawal Pemilu 2024 yang Sukses dan Kondusif
“Berpikir dan bersikap praktis dan pragmatis dalam kontestasi mungkin saja tak terhindarkan, tetapi harapan kami, paling tidak nemen-nemen lah. Sisakan ruang untuk nilai dan integritas,” ucapnya.
Ditambahkan Agung, prediksi dan analisis tentang isu strategis Pemilu 2024 bukan sekadar membincang permasalahan, tetapi lebih penting dari itu adalah bagaimana berbuat untuk meminimalisirnya demi Pemilu yang lebih berkualitas.
“Artinya, setiap kita, pastilah memiliki keyakinan atas nilai-nilai yang baik baik sesuai agama maupun Pancasila, maka wilayah ini juga perlu diberi ruang oleh kita semua. Karena pastilah setiap kita juga menginginkan hadirnya pesta demokrasi yang menggembirakan dan berkualitas, jadi sekecil apapun mari berkontribusi untuk masa depan bangsa melalui Pemilu yang bermartabat,” jelas Agung. (sef)