Nabi Ibrahim tidak pernah mengeluh bahkan menolak perintah Allah SWT. Sebab Perintah Allah SWT tersebut memiliki tujuan dan hikmah kebaikan.
Maka pantas kiranya jika Nabi Ibrahim dimuliakan oleh Allah SWT dan menjadikan “Imam” manusia sebagaimana Allah SWT mengabadikannya dalam Surat an Nahl ayat 120.
Bukan hanya ikhlas. Nabi Ibrahim dikenal sebagai hamba Allah yang selalu berserah diri kepada Allah SWT. Beliau selalu dengan tulus ikhlas menjalankan apa yang diperintahkan.
Baca Juga:Rekomendasi Motor Gede untuk Rider PemulaRekomendasi Tas Kerja Pria Terbaik 2023 yang Cocok Buat ke Kantor
Dan setiap perjuangannya selalu berusaha menjalankan dengan kesungguhan, kerja keras dan semangat berserah dirikepada Allah SWT.
Hikmah Keikhlasan dari Nabi Ibrahim
Sebagai manusia tentu tidak bisa lepas dari kebutuhan hidup. Tidak ada manusia yang tidak membutuhkan kebutuhan hidup.
Boleh saja kita mendapatkan kebutuhan hidup. Kita bekerja, belajar, beramal dan semua aktivitas kita lakukan tentunya ada sesuatu yang kita harapkan.
Seperti orang yang bekerja untuk menafkahi diri dan keluarga tentu berharap mendapatkan gaji, upah dan bonus.
Ikhlas dalam bekerja adalah berusaha untuk menjalankan pekerjaan tersebut tanpa harus mengeluh dan iri hati dengan orang lain, tetapi berusaha mengerjakannnya dengan sebaik mungkin sesuai pekerjaannya.
Karena bekerja yang baik itu perintah Allah SWT. Berlomba lomba dalam kebaikan dan tidak berbuat kesombongan ketika mendapatkan pujian dan penghargaan.
Ikhlas berarti menjalankan amal perbuatan bukan sekedar orientasi mendapatkan penghargaan semata, tetapi juga berharap akan pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT.
Baca Juga:Memetik Pelajaran dari Sebuah Pohon, Menjadi Inspirasi Meningkatkan Kualitas DiriRekomendasi Celana untuk Harian yang Wajib Pria Miliki
Pahala dari Allah SWT lebih utama dari sekadar penghargaan. Inilah yang ditunjukkan dalam keikhlasan dari Nabi Ibrahim.
Dan orang yang ikhlas adalah mereka yang menjadikan orientesi perbuatan baiknya bukan semata mengejar penghargaan dari manusia.
Namun dipandang sebagai bagian rahmat yang diberikan oleh Allah SWT dan tidak menjadikan orang tersebut menjadi lupa diri dan bahkan sombong.
Dan sekalipun tidak mendapatkan penghargaan baik pujian atau sanjungan tetapi selama hal itu bisa memberikan kebajikan, kebaikan dan kemaslahatan bagi agama, nusa dan bangsa maka orang yang ikhlas.