Sabotase diri dalam hubungan dapat dimengerti jika kamu melihat alasan yang mendasarinya, jadi penting untuk memperlakukan diri sendiri dengan kebaikan.
Namun, bahkan ketika kamu mengenali tanda-tanda sabotase diri dalam hubungan, kamu mungkin awalnya tidak merasakan keinginan untuk menghentikan perilaku bermasalah ini. Pola seperti itu memungkinkan kamu keluar dari hubungan saat kamu menginginkannya—dan itulah masalahnya.
Kamu ingin keluar untuk menghindari keintiman yang ksmu takuti dalam jangka pendek, tetapi tindakan seperti itu dapat menimbulkan kesulitan yang dapat menghantuimu dalam jangka panjang.
Baca Juga:Self-Sabotage dalam Hubungan, 7 Tanda Bahwa Kamu Merusak HubunganmuCukup 2 Cara Ampuh Ini! Bantu Kamu Berhenti Overthinking
Mengapa penting jika kamu ingin terus mengakhiri hubungan, bahkan ketika semuanya berjalan baik? Beberapa konsekuensi jangka panjang potensial meliputi:
Kurangnya hubungan intim: Seiring berjalannya waktu, kamu mungkin mendambakan hubungan yang dekat, aman, dan berjangka panjang. Perilaku sabotase diri dalam hubungan membuat komitmen apa pun sulit ditemukan dan dipertahankan.
Kesepian: Kurangnya hubungan dekat dapat membuat orang merasa terisolasi. Kamu mungkin merindukan koneksi yang kamu rasa tidak dapat dipalsukan atau dipertahankan.
Kurangnya anak dan keluarga: Meskipun tidak semua orang memiliki keinginan untuk memiliki anak, beberapa orang mungkin berharap memiliki pasangan untuk berkeluarga.
Kesulitan menoleransi kedekatan: Berulang kali mengakhiri hubungan sebelum ksmu dapat membangun keintiman sejati dapat membuat semakin sulit untuk dekat dengan pasangan masa depan. Bahkan saat kamu semakin dekat dengan seseorang, kamu mungkin mendapati dirimu terus-menerus menahan bagian dirimu karena takut terlalu terikat dan kemudian terbakar.
Bagaimana Menghentikan Sabotase Diri dalam Hubungan
Untuk mengakhiri sabotase diri dalam hubungan, pertama-tama kamu harus memperhatikan diri sendiri dan pola perilakumu dengan saksama. Kecuali jika kamu mau jujur dengan diri sendiri dan menghadapi semua cara yang mungkin telah kamu lakukan untuk melecehkan atau menyakiti orang lain karena ketakutanmu akan keintiman, kamu pasti akan mengulangi perilaku ini.
Terapi adalah langkah pertama yang diambil banyak orang untuk mengakhiri pola sabotase diri. Seorang profesional dapat membantumu mengidentifikasi perilakumu, menggali akar masalahmu, dan menemukan cara baru yang lebih sehat untuk berperilaku.