Mengetahui cara menjadi pembuat keputusan yang baik—seperti apa yang akan dikenakan untuk wawancara kerja atau cara menginvestasikan uangmu—dapat menjadi kunci untuk menjalani kehidupan terbaikmu. Dan mampu membuat keputusan tersebut secara tepat waktu dan merasa percaya diri dengan keterampilan pembuat keputusanmu yang baik dapat menghemat banyak waktu dan kerepotan.
Untungnya, setiap orang dapat mengambil langkah untuk menjadi pembuat keputusan yang baik. Jika kamu ingin menjadi pengambil keputusan yang baik, gabungkan empat kebiasaan harian ini ke dalam hidupmu.
Kebiasaan Pembentuk Pembuat Keputusan yang Baik
Jangan Terlalu Percaya Diri
Terlalu percaya diri dapat dengan mudah membuat penilaianmu salah. Studi secara konsisten menunjukkan orang cenderung melebih-lebihkan kinerja mereka serta keakuratan pengetahuan mereka.
Baca Juga:Kesejahteraan Psikologis: 7 Hal yang Buat Kamu Bahagia Secara Psikis7 Karakteristik Self-Esteem yang Rendah, Hati-Hati Terhadap Level Harga Dirimu
Mungkin kamu 90% yakin bahwa kamu tahu di mana kantor yang kamu kunjungi. Atau mungkin kamu 80% yakin bisa meyakinkan atasan di kantormu untuk memberi dirimu promosi. Jika kamu terlalu percaya diri tentang salah satu dari hal-hal itu, rencana yang kamu miliki kemungkinan besar akan kacau.
Penting untuk mempertimbangkan tingkat kepercayaan diri yang kamu punya dalam hal manajemen waktu terlebih untuk menjadi pembuat keputusan yang baik. Kebanyakan orang membesar-besarkan seberapa banyak yang dapat mereka capai dalam waktu tertentu. Apakah menurutmu hanya perlu satu jam untuk menyelesaikan laporan? Apakah kamu memprediksi kamu akan dapat membayar tagihan online-mu dalam 30 menit? Kamu mungkin merasa terlalu percaya diri dengan prediksimu.
Luangkan waktu setiap hari untuk memperkirakan peluang keberhasilanmu. Kemudian di penghujung hari, tinjau perkiraanmu. Apakah kamu bisa menjadi seakurat yang kamu pikirkan?
Pengambil keputusan yang baik mengenali area dalam hidup mereka di mana terlalu percaya diri bisa menjadi masalah. Kemudian mereka menyesuaikan pemikiran dan perilaku mereka sesuai dengan itu.
Identifikasi Risiko yang Kamu Ambil
Keakraban melahirkan kenyamanan. Dan ada kemungkinan besar kamu akan membuat beberapa keputusan buruk hanya karena kamu terbiasa dengan kebiasaanmu dan kamu tidak memikirkan bahaya yang kamu hadapi atau kerugian yang kamu timbulkan.
Misalnya, kamu dapat mempercepat cara yang kamu gunakan untuk bekerja setiap hari. Setiap kali kamu tiba dengan selamat tanpa tiket, kamu dibuat sedikit lebih nyaman dengan mengemudi cepat. Tapi yang jelas, kamu mempertaruhkan keselamatan dirimu dan mengambil risiko hukum.