Konflik adalah bagian yang dapat diprediksi dari hampir semua hubungan. Ini juga bisa menjadi sumber stres yang signifikan dalam hubunganmu atau stres di tempat kerja. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari strategi resolusi konflik agar kamu mendapatkan hubungan yang sehat.
Sementara banyak orang tetap diam saat mereka kesal, sayangnya, ini bukanlah strategi jangka panjang yang sehat.
Konflik yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan tambahan kebencian dan konflik yang tidak terselesaikan dalam hubungan. Yang lebih penting lagi, konflik yang berkelanjutan sebenarnya dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan umur panjangmu.
Baca Juga:5 Gaya Resolusi Konflik, Apakah Caramu Menyelesaikan Konflik Sudah Sehat?4 Gaya Parenting Orang Tua, Tentukan Bagaimana Anak Bertumbuh
Sayangnya, menyelesaikan konflik bisa jadi rumit juga. Ditangani dengan strategi resolusi konflik yang tidak tepat, upaya penyelesaian konflik justru dapat memperparah konflik.
Strategi Resolusi Konflik yang Sehat
Lain kali ketika kamu menemukan dirimu dalam konflik, pertimbangkan strategi resolusi konflik berikut untuk membantumu mencapai resolusi.
Membuat Sebuah Keputusan
Saat konflik terjadi, kamu pasti ingin mengambil keputusan tentang cara menanganinya. Jika itu masalah kecil dan sesuatu yang dapat kamu abaikan untuk saat ini, kamu dapat memilih untuk menghindari konfrontasi. Taktik ini dapat dipertimbangkan jika konflik tidak mengancammu atau kesejahteraanmu secara keseluruhan, dan jika situasinya sendiri bersifat sementara.
Miliki Hadiah Pihak Ketiga
Jika kamu memilih untuk terlibat dalam penyelesaian konflik dengan orang lain, strategi resolusi konflik yang terbaik adalah menghadirkan pihak ketiga. Ini terutama benar jika konflik terjadi di tempat kerja. Kemungkinan besar kamu ingin memberi tahu atasan atau perwakilan sumber daya manusia bahwa ada konflik yang perlu diselesaikan—terutama jika kamu dan rekan kerja telah mencoba menyelesaikannya sendiri tanpa hasil.
Untuk pasangan yang bekerja dalam penyelesaian konflik, konselor hubungan dapat membantu memoderasi diskusimu dan memastikan kalian berdua mendengarkan (dan benar-benar mendengar) satu sama lain.
Seorang terapis keluarga dapat membantu keluarga yang sedang mengalami konflik.
Jika kamu tidak memiliki akses ke profesional kesehatan mental, kamu dapat mencari dukungan dari orang tersayang yang netral terhadap konflik. Pastikan kamu menetapkan batasan yang sehat sebelum menyelesaikan konflik keluarga atau hubungan. Keterbatasan ini mungkin termasuk: