Rasa Takut Akan Kesuksesan, Bagaimana Ia Hadir dan Bagaimana Mengatasinya

Takut akan kegagalan
Takut akan kegagalan. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Sebagian besar dari kita terdorong untuk menjadi sukses, baik dalam karier, kehidupan sosial, keluarga, atau dimensi lain dari keberadaan manusia. Ini tampaknya merupakan dorongan bawaan yang matang dan berubah sepanjang hidup kita. Namun, pernahkah terpikir bahwa manusia sangat potensial untuk mengalami rasa takut akan kesuksesan?

Erik Erickson menggambarkan perkembangan manusia sebagai serangkaian tahapan, masing-masing berfokus pada pencapaian kesuksesan dalam aspek kehidupan yang berbeda. Namun, untuk mencapai kesuksesan, seringkali perlu mengalami kegagalan terlebih dahulu; pelajaran yang dipelajari dengan susah payah umumnya diperlukan.

Dalam masyarakat yang didorong saat ini, kegagalan sering dianggap tidak dapat diterima. Artikel ini terdorong untuk berinovasi tetapi menghindari “membuang-buang” waktu atau uang. Ketika kita gagal, kita mungkin diancam atau bahkan dihukum oleh majikan, pasangan, dan orang tua. Pengalaman negatif ini dapat menyebabkan ketakutan akan kegagalan. Tingkat ketakutan yang rendah dapat menginspirasi, tetapi tingkat ketakutan yang lebih tinggi dapat menghambat kemajuan kita.

Baca Juga:5 Tips Relaksasi untuk Fobia, Praktikkan dan Lawan Ketakutanmu!Menetapkan Tujuan dengan SMART, 5 Elemen Metode yang Tidak Akan Gagal

Apakah Harapan Sukses Terkait dengan Takut Gagal?

Telah dihipotesiskan bahwa mereka yang memiliki keinginan kuat untuk sukses sebenarnya menderita ketakutan akan kegagalan. Hipotesis ini sangat masuk akal, karena mencapai kesuksesan secara definisi berlawanan dengan kegagalan. Beberapa peneliti telah menguji hipotesis ini dengan hasil yang beragam.

Penelitian tampaknya menunjukkan bahwa harapan akan kesuksesan dan ketakutan akan kegagalan tidak selalu berhubungan. Nyatanya, tampaknya mereka yang takut gagal tidak mengharapkan kesuksesan, melainkan berusaha menghindari situasi atau pilihan berisiko yang mungkin menarik perhatian.

Orang-orang ini sering kali dengan senang hati menempuh setengah jalan, membuat pilihan konservatif yang memungkinkan mereka bertahan hidup tanpa membuat gelombang alih-alih mengambil jalan yang lebih berisiko yang memiliki peluang kegagalan lebih tinggi.

Takut Akan Kesuksesan dan Kontrol

Ketakutan akan kesuksesan juga tampaknya terkait dengan tingkat kontrol yang dirasakan penderita dalam kehidupannya sendiri. Mereka yang merasa bahwa kekuatan eksternal memegang kendali cenderung berisiko lebih tinggi karena takut akan kesuksesan. Mereka mungkin tidak merasa bahwa kesuksesan mereka telah diperoleh, atau mereka mungkin takut kekuatan luar dapat merenggut kesuksesan mereka.

0 Komentar