Dalam penelitian ini menyatakan bahwa secara umum ketika membayar dengan menggunakan uang kertas atau koin yang berwujud, secara nyata merasakan sakit atau kehilangan.
Karena terasa telah mengeluarkan biaya saat uang tunai itu berpindah dari tangan pembeli ke tangan penjual.
Nah, ketika melakukan pembayaran non tunai maka perasaan kehilangan itu seperti tidak ada. Itu pula sebabnya kenapa berapa besar uang yang dibayarkan kita mudah lupa dan tidak terasa membeli non tunai.
Baca Juga:Rekomendasi 10 Daster Kesayangan Mama yang Bikin Papa Makin Cinta MatiObral! Harga Hanya 30 Ribuan Saja, Daster Kekinian Termurah dan Terlaris 2023
Keuntungan dari transaksi nontunai
Kemudahan transaksi non tunai (Image by mego-studio)
Dibalik sisi negatifnya ada sisi positifnya dengan transaksi nontunai salah satunya penggunaan transaksi nontunai akan merekam setiap transaksi digital.
Menurut Bank Indonesia mengagas gerakan nasional non tunai dalam kegiatan ekonomi. Tujuannya untuk menegakkan good government artinya transparansi dalam pencatatan keuangan yang kerap menjadi celah korupsi.
Pejabat yang menggunakan anggaran negara ada rekam jejak dalam membelanjakan anggaran tersebut.
Selain itu juga memangkas biaya pencetakan uang batu yang tiap tahunya menghabiskan dana 3,5 triliun.
Serta dengan transaksi tunai menimalisir terjadinya peredaran uang palsu.
Cara mengatasi perilaku konsumtif
1. Membuat rencana anggaran berdasar prioritas kebutuhan
Rencana keuangan (Image by wirestock)
Cara mengatasi perilaku konsumtif dengan membuat anggaran yang berisi daftar kebutuhan dalam periode tertentu.
Baca Juga:Bagian Ternikmat Hewan Kurban saat Idul Adha, Jangan Sampai Kelewat!Maraknya Korupsi dan Upaya Membentengi Diri
Pembuatan rencana anggaran berdasarkan kondisi pemasukan dan pos pengeluaran tertentu. Perlu juga membuat skala prioritas dan alokasi anggarannya.
Skala prioritas seperti mementingkan membayar utang , kebutuhan makan dan pendidikan, kebutuhan rumah tangga. Bukan keinginan untuk menonton konser coldplay sampai rela hutang pinjol.
2. Menabung
Menabung (Freepik)
Cara mengatasi perilaku konsumtif dengan memaksimalkan menabung. Menabung sangat bermanfaat untuk jangka panjang.
Karena dengan dana cadangan, dana tabungan dan dana darurat akan sangat berguna ketika kita berada di masa paceklik. Masa dimana menghadapi kesulitan ekonomi dan musibah datang.
Dengan menabung akan mendorong kita untuk tidak berperilaku boros secara berlebihan.
3. Bersedekah, berinfaq dan berzakat
Sedekah (Image by upklyak)
Cara mengatasi perilaku konsumtif dengan gemar bersedekah. Dengan menyisihkan uang kita untuk bersedekah, berinfaq atau berzakat.