RADARPEKALONGAN.ID – Akrab dengan di telinga kita sebuah pepatah menjadi pribadi pembelajar, “Belajarlah sepanjang masa, belajarlah setinggi-tinginya”.
Hampir semua orang sepakat bahwa belajar itu sebuah aktivitas penting sebagai bekal menjalani kehidupan.
Bahkan dalam agama manapun mewajibkan pemeluknya untuk senantiasa belajar dan mengembangkan kemampuannya untuk mengapai cita citanya.
Ilustrasi pribadi pembelajar (Image by pressfoto)
Manusia hampir setiap saat tidak bisa lepas dari aktivitas belajar.
Baca Juga:Artis yang Demen Banget Pakai Daster, Bikin Kamu ingin Langsung BeliBelajar Berorganisasi dari Semut
Keunggulan suatu umat atau kaum juga akan bergantung pada seberapa banyak menggunakan akal pikirannya untuk membaca, meneliti dan belajar memahami alam.
Sehingga menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memudahkan manusia dalam beraktivitas.
Terkadang sebagian dari kita lupa akan esensi atau hal penting dari belajar yang seharusnya.
Belajar yang ideal itu adalah adanya upaya untuk memahami, berusaha dan berlatih dalam prosesnya sehingga menghasilkan perubahan pada hasil akhirnya.
Perubahan ini tidak bisa hanya sekedar menghafal saja atau menulis saja namun harus ada manfaat yang bisa digunakan sebagai tambahan atau bekal dalam menjalani aktivitas kehidupan.
Menjadi pribadi pembelajar berarti dalam diri seseorang itu telah mengakar kuat reflek atau pola untuk memahami, memaknai apapun itu yang ditemuinya dalam perjalanan hidupnya.
Menjadi pribadi pembelajar berarti senantiasa menggunakan akal pikirannya untuk memaknai kehidupan sehingga ada perubahan pada hasil akhirnya.
Baca Juga:Mari Bergerak Bersama untuk Mengentaskan Kemiskinan di IndonesiaCara Praktis Menjaga Kesehatan Tubuh agar Tetap Sehat dan Segar Bugar
Bersyukur dalam suka dan nikmat
Suka dan nikmat (Image by benzoix)
Suka adalah keadaan hati yang senang dan gembira tanpa kedukaan berarti. Keadaan dimana kita merasa senang dan riang gembira.
Keadaan seperti ini yang pasti ditunggu tunggu oleh setiap manusia karena diliputi banyak kenikmatan.
Namun sadarkah kita bahwa dari banyak sekali suka yang hadir dalam perjalanan hidup kita seharusnya bisa menjadikan kita belajar untuk bersyukur?
Dalam sukacita baiknya kita mampu memaknai bahwa suka ini atas berkat dan rahmat dari Allah SWT.
Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang terhadap HambaNya.
Sering kita temui, ada orang yang fisiknya lengkap dan ada yang tidak lengkap. Ada orang yang hidupnya bergelimang harta dan ada orang yang kekurangan.