Ada orang yang dimudahkan dalam beberapa urusannya, ada pula yang tidak.
Bersyukur sebagai sikap diri yang positif yang harus dibiasakan untuk menghargai setiap yang yang kita punya dan memperlakukannya dengan baik sehingga semakin berterimakasih kepada Tuhan.
Belajar tabah dalam duka atau musibah
Duka dan sedih (Image by benzoix)
Baca Juga:Artis yang Demen Banget Pakai Daster, Bikin Kamu ingin Langsung BeliBelajar Berorganisasi dari Semut
Menjadi pribadi pembelajar dalam ketabahaan menerima musihan. Jika suka adalah yang dinanti setiap orang, lain halnya dengan duka atau musibah yang ingin dihindari.
Duka itu sebagai keadaan hati yang sudah atau pilu. Sedangkan musibah berarti kejadian yang menyedihkan.
Sering kali antara musibah dan duka sangat mempengaruhi hidup seseorang.
Keduanya identik dengan peristiwa kekecewaan, kehilangan harta benda, kehilangan saudara, kehilangan kesempatan, kehilangan harapan, kehilangan sosok dan sebagainya.
Mengapa harus belajar tabah dalam kedukaan? Karena kita harus memahami bahwa kesedihan adalah perjalanan hidup yang wajar dialami oleh setiap manusia.
Tidak mungkin manusia mengalami kesenangan terus menerus, adakalanya kita juga mengalami kedukaan.
Dan perlu digaris bawahi bahwa kesedihan bukan hukuman melainkan ujian semata. Ujian kesenangan dan kesedihan agar kita bisa naik ke tangga yang lebih tinggi.
Sehingga penyikapan kesedihan yang paling tepat adalah dengan tabah, tenang, tidak emosional. Baru kemudian mencari jalan keluar terhadap musibah yang menimpa kita.
Baca Juga:Mari Bergerak Bersama untuk Mengentaskan Kemiskinan di IndonesiaCara Praktis Menjaga Kesehatan Tubuh agar Tetap Sehat dan Segar Bugar
Dengan belajar tabah berarti ada hasil yang kita petik yakni menjadi pribadi yang lebih kuat hati, lebih kokoh menghadapi berbagai jenis musibah dalam hidup.
Sekalipun itu menyakitkan, menjengkelkan, menyedihkan, kita akan terlatih untuk senantiasa memahami setiap kejadian dengan lapang dada dan tidak berlebihan meratapinya dan tetap berpikir jernih serta bisa mencari jalan keluarnya.
Belajar bersahaja dalam keberhasilan dan kegagalan
Bersikap sewajarnya (Image by jcomp)
Menjadi pribadi pembelajar yang bersahaja. Bersahaja artinya bersikap rendah hati, bersikap sederhana dan sewajarnya terhadap sesuatu.
Keberhasilan berarti keadaan dimana usaha yang dikerahkan akhirnya berbuah manis dengan apa yang diinginkan. Biasanya diiringi dengan rasa kepuasan.
Sebaliknya, kegagalan berarti keadaan dimana tidak tercapainya hal yang diinginkan setelah dikerahkannya semua usaha. Biasanya diiringi dengan rasa kekecewaan.