Tidak ada usaha yang menghianati hasil. Bagi pelajar yang belajar dengan sungguh sungguh sebuah keniscayaan akan mendapatkan hasil yang maksimal dibandingkan yang ogah ogahan.
Maka sebenarnya ujian kehidupan sebagai sarana evaluasi diri kita agar mengetahui kualitas diri kita menjadi lebih baik.
Biasanya dalam menjalani ujian kehidupan, semakin kita menjalankan perjalanan hidup ini dengan baik maka semakin banyak pula ujian ujiannya dan merasakan kesulitannya.
Baca Juga:Kisah di Balik Lagu Ketika Tangan dan Kaki BerkataMasalah Remaja dan Cara Mengatasinya
Mencari uang halal lebih sulit dibandingkan mencari yang haram. Namun tentu mencari uang yang haram lebih banyak beresiko seperti halnya mencopet, pasti diluputi rasa dosa, ketahuan bisa dipenjara atau bahkan dipukul warga.
Adapun cara menjadikan ujian kehidupan sebagai sarana evaluasi diri kita sebagia berikut :
2. Bersemangat dalam menjalani ujian hidup
Semangat menjalani hidup (dictio)
Dalam eksperimen Crespi (1942) tentang teori motivasi intensif diuraikan bahwa Crespi melatih sejumlah tikus untuk berjalan melewati lorong lorong eksperimen.
Apabila berhasil, maka akan mendapatkan makanan. Tikus kelompok pertama jika berhasil melewati lorong lorong yang ada mereka akan memperoleh 256 potong.
Kemudian kelompok ke dua untuk eksperimen yang sama, tikus tikus itu hanya mendapatkan sepotong makanan.
Tikus tikus kelompok pertama mampu melewati lorong lorong tersebut lebih cepat dibandingkan tikur tikur kelompok ke dua.
Selain kedua kelompok tikus itu, Crespi juga membetuk kelompok ketiga sebagai kelompok kontrol. Kelompok ketiga akan mendapatkan 16 potong makanan setiap mereka mampu melewati lorong.
Baca Juga:Menjadi Pribadi Pembelajar sebagai Bekal Menjalani KehidupanArtis yang Demen Banget Pakai Daster, Bikin Kamu ingin Langsung Beli
Pada percobaan ke 20, Crespi menurunkan jumlah hadiah makanan bagi tikus kelompok pertama yakni menjadi 16 potong yakni sama dengan yang diterima oleh tikus kelompok ke tiga.
Tikus kelompok ke duapun yang tadinya hanya diberikan sepotong makanan, pada percobaan ke 20 ini, menerima makanan sebanyak 16 potong.
Dibandingkan kelompok pertama, tikus kelompok ke dua lebih memiliki peningkatan yang drastis dalam memperoleh makanan.
Lalu Crespi mengamati bahwa tingkah laku tikus kelompok pertama berubah setelah jumlah hadiah makanan mereka kurangi, yakni kemampuan mereka melewati lorong ekperimen menurunkan taraf yang ditunjukan oleh tikus kelompok ketiga.
Dari eksperimen itu. Hal penting yang jadi pelajaran bahwa tingkah laku melewati lorong eksperimen berubah secara cepat dan drastis ketika jumlah makanan diubah.