Badan Amil Zakat Nasional atau BAZNAS Kabupaten Pekalongan tahun 2023 ini kembali menggelar khitanan massal. Kegiatan “Khitanan Massal Bersama BAZNAS (KHITANNAS)” digelar di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Kajen, Kabupaten Pekalongan.
Bertepatan dengan datangnya musim liburan sekolah, BAZNAS Kabupaten Pekalongan kembali menggelar kegiatan khitan massal yang memang dilaksanakan rutin setiap tahunnya. Pada tahun ini jumlah peserta meningkat dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini kegiatan diikuti 100 anak, sebelumnya hanya berjumlah 60 anak.
Dikatakan Plt. Ketua BAZNAS Kabupaten Pekalongan, Machrus bahwa kegiatan khitan massal bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Peserta tidak dipungut biaya atau gratis. Justru peserta diberikan uang saku dan uang tasyakuran yang totalnya Rp 1,4 juta per anak.
Baca Juga:Polres Pekalongan Laksanakan PH Guna Wujudkan Situasi Arus Lalu Lintas yang AmanPolda Jateng Gelar Operasi Patuh Candi 2023, Catat Tanggalnya
“Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk untuk membantu masyarakat yang orang tuanya tidak mampu mengkhitankan anaknya. Sehingga dalam hal ini khitan yang dilakukan gratis bahkan diberi uang saku dan uang tasyakuran yang totalnya adalah 1,4 juta per anak,” Tutur Machrus.
Ditambahkan Machrus bahwa terlaksananya kegiatan khitan massal tersebut tidak lepas dari donasi para ASN (Aparatur Sipil Negara) berupa zakat, infaq, dan shodaqoh yang dikelola oleh BAZNAS Kabupaten Pekalongan. Dirinya juga berharap semoga para ASN diberi keberkahan oleh Allah Swt.
Salah satu orang tua dari peserta, Nur Khalisa, mengaku bersyukur karena adanya kegiatan khitan massal bisa membantu dan meringankan dirinya dan keluarga. Sang anak yang bernama Muhammad Manan (7) pun merasa senang dan gembira, bahkan sudah bisa lompat-lompat ketika disuruh oleh tenaga kesehatan yang mengkhitannya.
“Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini bisa membantu meringankan Keluarga kami. Ini juga dapat uang saku, uang tasyakuran, jajan, dan juga sarung. Anaknya juga tidak nangis malah tadi sempet loncat-loncat,” ucap Khalisa.
Berdasarkan penuturan dari salah satu tenaga kesehatan yang turut berkontribusi dalam kegiatan tersebut yaitu Dokter Imam Prasetyo menjelaskan bahwa metode khitan yang dilakukan adalah metode klamp (cincin).
Menurutnya, kelebihan dari metode ini lebih cepat sembuh dan anak-anak langsung bisa beraktifitas seperti semula.