“Nasional”, Kebangsaan “natie”, dan Pemerintah sendiri “Zelfbestuur”. Tjoktro tokoh pertama yang tak mengakui adanya nama Hindia Belanda.
Hal ini sangat memantik semangat berkobarnya pemuda lain seperti Kartosuwiryo, Semaoen, Soekarno, Alimin dan Muso untuk berguru ke Tjokro.
Sejarawan Indonesia Anhar Gonggong menyebutkan bahwa Rumah Tjokro sebagai rumah ideologis dan dialogis.
Baca Juga:Mengenal Aplikasi Threads Instagram yang Digadang-gadang Menjadi Saingannya TwitterKeutamaan Mengingat Allah SWT di Malam Hari
Dari sanalah ide mengenai bentuk negara Indonesia bermula. Tjokro meletakan ideologis kepada sang murid tentang pondasi dari nation, zelfbestuur Indonesia.
Hikmah yang bisa diambil
Pelajaran yang bisa kita ambil bahwa karya pemuda di era sebelum kemerdekaan Indonesia dengan hadirnya pergerakan nasional berupa organisasi modern, terorganisir dan tersistem.
Pemantik pegerakan nasional ini merupakan kiprah karya besar dalam perjalanan panjang perjuangan mewujudkan bangsa berdikari.
Mereka mengorbankan semangat berkarya, memiliki impian kemerdekaan bangsa dan menjaganya dengan baik.
Menyibukan diri dengan organisasinya yang mengasah potensi dirinya serta habis habisan dalam perjuangan mengusir penjajah. (*)