RADARPEKALONGAN.ID – Sejarah pertempuran merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia harus selalu dikenang. Salah satunya, peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Peristiwa tersebut wujud semangat mempertahankan kemerdekaan dan kegigihan para pejuang melawan kolonialisme. Kegigihan ini menjadi kunci kemenangan pertempuran.
Melalui peristiwa heroik itu, kita tahu bagaimana Bung Tomo mampu membangun semangat kemerdekaan kepada warga Surabaya untuk melawan sekutu dalam hal ini Inggris dan Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.
Baca Juga:Inilah Ragam Penyebab Ketombe dan Cara Mengatasinya dengan mudahDijamin Ampuh! Cara Mengatasi Ketombe dengan Bahan Alami, Apa Saja?
Bung tomo saat berpidato membangun semangat kemerdekaan surabaya (Twitter/@mazzini_gsp)
Dengan membangun semangat kemerdekaan itu, kegigihan dan kerja keras. Para pejuang berhasil mengusir sekutu dan jenderal AWS Mallaby tewas.
Maka kita perlu meniru semangat kemerdekaannya dari menghayati spirit, pengorbanan dan jiwa kepahlawanan sebagai bekal menjalani kehidupan.
Sekilas pertempuran 10 November 1945
Pada Tanggal 15 Agustus, sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki yang menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat.
Semua daerah jajahan Jepang kemudian otomatis menjadi milih sekutu termasuk Indonesia.
Di Indonesia, setelah Jepang menyerah kepada Sekutu sempat terjadi kekosongan kekuasaan.
Soekarno kemudian memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Banyak rakyat Indonesia yang mengambil alih dan melucuti senjata Jepang.
Baca Juga:Membangun Sikap Pantang Menyerah dalam BerkarirKarya Pemuda di Era Sebelum Kemerdekaan Indonesia
Pada tanggal 25 Oktober 1945, tentara sekutu dengan jenderal AWS Mllaby dan 5000 tentara, datang ke Surabaya.
Belanda dan sekutu (Twitter/@mazzini_gsp)
Tujuannya untuk melucuti tentara Jepang dan membebaskan tentara yang ditawan jepang serta memulangkannya ke Jepang.
Namun inggris ingin mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda. Hal ini yang memicu rakyat Indonesia untuk melakukan perlawanan kepada pihak Sekutu.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI. Pemerintah mengeluarkan maklumat pada 31 Agustus 1945 yang berisi penerapkan bahwa Tgl 1 September bendera nasional Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan pengibaran merah putih meluas di berbagai pelosok Surabaya.
Pada malam hari tgl 18 September 1945, sekelompok orang belanda mengibarkan bendera Belanda. Hal ini memicu kemarahan rakyat Surabaya.
Pada puncaknya, pemuda Surabaya merobek bagian warna biru dari bendera Belanda, sehingga bendera Merah Putih kembali berkibar.
Setelah peristiwa ini, rakyat semakin berani menghadapi sekutu dan terus terjadi pertempuran.