2. Proses Musycab yang Menggembirakan
Proses Musycab berlangsung santai
Berbeda dengan umumnya agenda suksesi kepemimpinan yang kerap diwarnai rivalitas dan ketegangan, Musycab Muhammadiyah Pekalongan Timur belangsung dalam suasana yang menggembirakan. Sejak pembukaan sampai penutupan, nuansa rivalitas juga sama sekali tak muncul.
Hal ini tak bisa dilepaskan dari tradisi suksesi kepemimpinan di Muhammadiyah yang memang tak mengenal konsep mencalonkan diri. 23 nama calon tetap Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pekalongan Timur yang dipilih oleh anggota tidak satupun yang mencalonkan diri. Nama-nama itu sebelumnya dicalonkan oleh Pleno dan PRM.
Pidato Ketua PCM Pekalongan Timur terpilih, Ahmad Nizar
Suasana menyejukkan juga berlangsung saat 9 Calon Terpilih (Formatur) bermusyawarah untuk menentukan Ketua, bukan hanya tidak ada yang berani mencalonkan diri. Lebih dari itu, masing-masing juga lebih dulu menolak ketika ditanya kesangguopan menjadi ketua. Sampai akhirnya, formatur bermufakat untuk menyerahkan tongkat amanah Ketua PCM Pekalongan Timur ini kepada Ahmad Nizar.
Baca Juga:Asyik Nih, 9.000 Guru dan Tenaga Kependidikan di Kendal Bakal Dapat Pendampingan Pengembangan Karir dan KesejahteraanDPT Pemilu 2024 Meningkat 17.467 Dibanding 2019, Pemilih Muda Tetap Dominan
“Kalau boleh jujur, berat sekali memikul amanah sebagai Ketua PCM Pekalongan Timur ini. Karena itu, kami berharap sangat agar para senior terus memandu dan membimbing kami agar bisa menunaikan amanah ini dengan baik. Kedua, kalaupun akhirnya saya berani memikul amanat yang diberikan kawan-kawan formatur lainnya, semata karena kepemimpinan Muhammadiyah adalah kolektif kolegial. Ini cukup menguatkan saya, bahwa saya tidak bekerja sendiri,” ungkap Ketua PCM Pekalongan Timur terpilih, Ahmad Nizar.
3. Pesan yang Mencerahkan
Ketua PCM Pekalongan Timur periode Muktamar 47, Slamet Mahfudh menyampaikan sambutan
Tidak hanya teknis dan prosedur pemilihan, Musycab Muhammadiyah Pekalongan Timur periode Muktamar 48 ini juga sarat dengan pesan-pesan yang mencerahan berkaitan dengan semangat ber-Muhammadiyah. Pesan mencerahkan ini terutama disampaikan Ketua PCM Pekalongan Timur, Slamet Mahfudh, saat menyampaikan pidato di pembukaan Musycab.
Setidaknya ada dua narasi mencerahkan yang disampaikan Mahfudh kepada Musyawirin. Pertama, soal 4 kriteria yang idealnya dimiliki oleh para penghidmat di Muhammadiyah, yakni pinter, bener, kober, dan prigel. “Untuk menghidup-hidupi Muhammadiyah, tentu harus pinter, bener, dan kober. Tetapi satu lagi yang penting adalah prigel, yakni seni mengeksekusi. Kalau semuanya pemikir, nanti hasilnya cuma wacana. Maka harus ada yang berani mengeksekusi agar jalan,” tandas Mahfudh.