Senyum Palsu, Ketahui Kapan Ini Membantu dan Justru Menghancurkanmu

Senyum palsu
Senyum palsu. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Menariknya, bahkan subjek yang “tersenyum” karena memegang pensil di giginya ternyata merasa lebih positif. sebagai akibat.

Untuk memperumit masalah, rangkaian penelitian lain menemukan bahwa keyakinan kita tentang senyuman juga dapat membuat perbedaan di sini. Penelitian dari Northwestern University menemukan bahwa mereka yang menganggap tersenyum sebagai cerminan dari suasana hati yang baik mungkin merasa lebih bahagia ketika mereka lebih sering tersenyum. sering tersenyum justru memiliki efek sebaliknya. Kuncinya di sini adalah jika kamu menganggap senyummu sebagai sesuatu yang kamu lakukan karena suasana hatimu sedang baik, lebih sering tersenyum akan membuatmu merasa lebih baik. Jika kamu menganggapnya sebagai sesuatu yang kamu lakukan hanya untuk merasa lebih baik, kamu mungkin tidak mendapatkan dorongan positif yang sama.

Jika ini benar untukmu, jany mungkin ingin mengambil satu atau dua menit dan fokus pada hal-hal positif dalam hidupmu, mengingat hal lucu terakhir yang terjadi padamu, atau berfokus pada hal-hal yang secara alami membuatmu tersenyum alih-alih memaksakan senyum palsu.

Baca Juga:Body Positivity: Kenali Maknanya Agar Kamu Lebih Mencintai TubuhnyaMenghindari Perilaku Body Shaming, Ini 4 Cara Agar Kamu Lebih Inklusif

Hal penting yang harus diingat adalah bahwa senyuman yang sebenarnya lebih disukai, meskipun keduanya bisa bermanfaat. Jika kamu dapat memikirkan hal-hal yang benar-benar membuatmu bahagia sebagai cara untuk mengubah pandanganmu dan membuat dirimu ingin tersenyum, maka itu ideal. Tetapi jika kamu tidak bisa mencapai tempat bahagia itu dalam hitungan detik, berpura-pura tersenyum adalah jalan pintas sederhana yang paling sering berhasil.

Selain manfaat emosional dan kesehatan dari senyuman, ada juga manfaat manajemen stres. Salah satu yang paling signifikan adalah, ketika kamu memakai ekspresi positif, itu bisa menular. Tersenyumlah dan dunia tersenyum kembali padamu, seperti kata pepatah. Berkencan dengan semua orang yang meresponsmu dengan lebih positif juga dapat menghasilkan senyuman yang lebih tulus untukmu.

Kesimpulan

Berpura-puralah—tetapi hanya dalam kondisi tertentu! Jika kamu mengumbar senyum palsu untuk meningkatkan kepositifan dalam dirimu, biasanya berhasil jika kamu menganggap senyuman sebagai cerminan dari suasana hati yang baik. Jika kamu mengulas senyum palsu untuk menghindari berurusan dengan perasaan atau hal-hal yang membuatmu kesal, atau jika kamu menganggap senyum palsu hanya sebagai tipuan untuk membuatmu bahagia, ini bisa membuatmu merasa lebih buruk dalam jangka panjang. Dan jika kamu dapat membuat dirimu merasa ingin tersenyum, itulah jalan terbaik yang harus diambil!

0 Komentar