Misalnya, selama paruh awal abad ke-20, kepercayaan diri terkadang dianggap merugikan, tergantung siapa dirimu. Orang diharapkan untuk mematuhi figur otoritas, termasuk mereka yang lebih tua atau lebih tinggi dalam hierarki sosial.
Kepercayaan pada anak-anak dan perempuan sangat tidak disukai, karena anak-anak dan perempuan biasanya diharapkan untuk patuh dan hormat.
Ketika gelombang budaya telah bergeser, ekspektasi masyarakat dalam hal kepercayaan diri juga telah berubah. Orang didorong untuk mandiri dan harga diri telah menjadi karakteristik yang dihargai. Orang tua ingin anak mereka percaya diri, tahu apa yang mereka inginkan, dan memiliki motivasi untuk mencapai tujuan mereka.
**AN
Referensi Verywellmind