Angka Stunting Kendal Turun jadi 10,9%, Sukses Masuk 8 Daerah dengan Persebaran Terendah di Jateng

Angka stunting Kendal turun
BUKA ACARA - Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin dan istri didampingi Bupati Dico dan istri bersiap memotong pita tanda dibukanya acara peringatan Harganas tingkat Jateng di Kendal, Kamis (13/7/2023). DOK ISTIMEWA
0 Komentar

Kerja keras Pemkab Kendal dalam menekan angka stunting pun berbuah manis. Bukan saja angka stunting Kendal turun signifikan. Lebih dari itu, saat ini bahkan Kendal telah masuk dalam urutan ke 8 sebagai daerah terendah kasus stunting di Jateng.

“Maka berbagai upaya intervensi untuk percepatan penurunan stunting ini akan terus kita dorong agar lebih optimal. Upaya ini menjadi prioritas karena tujuannya adalah demi menyelamatkan SDM Kabupaten Kendal,” ujarnya.

Sementara Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo, menyebut bahwa BKKBN mengedepankan esensi “keluarga bebas stunting” sebagai substansi tema dalam peringatan Harganas tahun ini, dengan maksud dapat dimanfaatkan sebagai pintu masuk untuk mendekatkan Hari Keluarga Nasional dengan keluarga Indonesia.

Baca Juga:TMMD Sengkuyung Tahap II 2023 Kembali Sasar Desa Terisolir, Pembangunan Akses Jalan Tetap jadi PrioritasKolaborasi Turunkan Stunting di Kendal, Kejari-Perusda Bantu Makanan untuk Sehat 3 Bulan di Bandengan

“Isu stunting sangat dekat dengan masa depan keluarga dan harus dapat disampaikan dengan cara yang lebih tepat, lebih menyentuh dan lebih memahami sudut pandang khalayak, Hal ini agar mereka menyadari bahwa pentingnya merencanakan keluarga, melaksanakan 1000 hari pertama kehidupan (HPK) bagi pasangan usia subur, dan mengatur jarak kelahiran antara anak yang satu dengan anak berikutnya. Dengan demikian mimpi Indonesia 100 tahun mendatang (tahun 2045) menjadi negara yang memiliki Generasi Emas bisa terwujud,” ujar Hasto Wardoyo.

Bupati Dico mendampingi Gubernur Ganjar meninjau program treatment balita stunting di Kendal

Pada Kesempatan itu Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menjelaskan, bahwa Jawa Tengah juga menargetkan adanya penurunan stunting dan masih terdapat 17 Kabupaten/Kota yang memerlukan intervensi intensif. Soal angka stunting Kendal turun hingga 3,1 persen selama dua tahun ini juga turut diapresiasi Wagub.

“Mari kita bergotong royong bersama, seperti apa yang dilakukan oleh Kabupaten Kendal, Kota Semarang dan daerah lain juga yang kini angka stunting mulai turun drastis. Hal ini karena di Jawa tengah masih terdapat 17 Kabupaten/Kota yang perlu kita intervensi secara intensif guna menurunkan stunting,” jelas Taj Yasin Maimoen.

Adapun BKKBN mengedepankan 8 Fungsi Keluarga, di mana fungsi-fungsi ini harus dijalankan oleh suatu keluarga,yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan fungsi pembinaan lingkungan. (sef)

0 Komentar