Untuk diketahui, dari 11 Pleno PCM Bawang terpilih, ada 5 figur baru, yakni Anang Junianta, Ahmad Rombli, Johan Setiaji, Wahyu Widodo, dan Samsul Arifin. Menariknya, dari lima sosok baru di kepemimpinan Muhammadiyah Muktamar 48 ini, 4 di antaranya merupakan kader muda karena sebelumnya juga tercatat aktif di PCPM, yakni Ahmad Romli, Johan Setiaji, Wahyu Widodo, dan Samsul Arifin.
Bahkan Sekretaris PCM Bawang yang baru, yakni Johan Setiaji juga masih tercatat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Bawang.
“Ya, hasil Musycab Muhammadiyah dan Aisyiyah Bawang ini cukup menarik. Sebab dari 11 pimpinan terpilih, ada 5 orang nama baru, 4 diantara dari Angkatan Muda Muhammadiyah,” ujar Agus Setiono, Ketua Panlih Musycab Muhammadiyah dan Aisyiyah Bawang.
Baca Juga:Pertama di Asia Tenggara! Pabrik Baterai Mobil Listrik Dibangun di Kendal, Kapasitas 30 Ribu Ton LithiumAngka Stunting Kendal Turun jadi 10,9%, Sukses Masuk 8 Daerah dengan Persebaran Terendah di Jateng
“Melihat komposisi pimpinan terpilih, semoga ini menjadi arah baru kepimpinan PCM Bawang yang lebih gesit dan progresif. Apalagi ketua dan sekretaris ini menjadi representasi figur sepuh dan pemuda,” sambung Agus.
Masuknya unsur angkatan muda dalam hasil Musycab Muhammadiyah dan Aisyiyah Bawang ini juga diapresiasi H Juki, yang kembali masuk dalam Pleno PCM Bawang peiode Muktamar 48 ini. “Kalau sebelumnya mungkin kepemimpinan Muhammadiyah dianggap identik dengan figur sepuh, maka Musycab Muhammadiyah Bawang ini jadi jawabannya, ada 4 kader AMM. Semoga kolaborasi ini menjadikan organisasi establish sekaligus namun tetap dinamis,” ujar Juki.
Sementara perwakilan unsur muda, Johan Setiaji, berharap kehadiran mereka di PCM Bawang periode Muktamar 48 bisa membantu mendinamiskan organisasi. “Mudah-mudahan kehadiran kami dari unsur AMM ini bisa membantu mendinamiskan kepemimpinan Muhammadiyah selama lima tahun ke depan. Dan ini juga tantangan pembuktian untuk kami-kami yang muda ini untuk menjawab kepercayaan para senior di Muhammadiyah Bawang,” jelasnya.
Sementara figur muda lainnya, Samsul Arifin, menilai komposisi kepemimpinan PCM Bawang yang baru ini benar-benar bisa berjalan kolaboratif.
“Kalau selama ini kepemimpinan di Muhammadiyah dianggap identik dengan tokoh senior, sepuh, mungkin karena pertimbangan menjaga keseimbangan organisasi. Maka masuknya unsur muda seperti kami mudah-mudahan bisa menjadi amunisi baru yang menjadikan PCM Bawang bisa semakin dinamis dan progresif,” ucapnya. (sef)