Dokter Hisnindarsyah menambahkan, pihaknya akan mengubah idiom yang salah, yang selama ini melekat di pondek pesantren, bahwa santri itu terkena penyakit kulit, panuan, kudisan.
“Di era sekarang ini justru kami bertekad menciptakan santri yang ganteng, santri keren, yakni santri bersih dan sehat,” katanya.
Lebih lanjut dokter Hisnin menyebutkan penyakit yang umum diderita santri dan lingkungan ponpes adalah penyakit kulit seperti dermatitis dan scabies, juga infeksi saluran pernafasan (ispa).
Baca Juga:Ketua Kontingen Kemenkumham Gelorakan Semangat Atlet Pornas Korpri 2023Wujud Peduli Lingkungan, Personel Polres Pekalongan Kota Bersih Bersih Pantai dan Sungai Loji
Sedangkan pada walisantri dan guru serta masyarakat umum, didapatkan penyakit hipertensi dan osteoartritis atau radang sendi.
Adapun solusi pencegahan adalah peningkatan kesadaran pola hidup sehat seperti kebersihan serta pola makan termasuk pola hidup sehat,” jelas dokter Hisnindarsyah
Kholidah, (54) warga Desa Benda, Kecamatan Sirampog mengaku sangat terbantu dengan adanya bakti sosial pelayanan kesehatan berupa pelayanan medis gratis tersebut. Ia dari rumah naik becak motor untuk mendaftarkan ulang kupon yang dia dapat.
Setelah pelayanan kesehatan dibuka Kholidah menceritakan keluhan nyeri kaki kepada tim medis. ”Ini saya diberi obat anti nyeri dan obat penurun tensi. Saya sangat senang adanya bakti sosial layanan medis gratis ini,” katanya.
Pelayanan Medis Masyarakat merupakan kegiatan rutin yang dilakukan melalui program Djarum Sumbangsih Sosial.
Sejak tahun 2014, kegiatan ini telahmelayanipemeriksaan medis lebih dari 70.000 warga masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Djarum Sumbangsih Sosial telah melakukan berbagai kegiatan diantaranya khitanan massal, peningkatan kualitas panti asuhan, satgas pencegahan kebakaran dan bantuan penyediaan air bersih.(*)