RADARPEKALONGAN.ID – Sebenarnya, frugal living sudah ada sejak dulu. Namun belakangan konsep hidup hemat dengan frugal living kembali mencuat ke permukaan dan jadi gaya hidup kekinian.
Beberapa penganut frugal living juga memberikan testimoni terkait pengalamannya mengadopsi konsep ini. Kebanyakan pelau frugal living mengaku bahwa gaya hidup ini bisa dan efektif untuk mengajarkan berhemat.
Jika ditelusuri berdasarkan pengertiannya, memang frugal living berarti hidup hemat. Namun tidak hanya sekedar hemat saja, ada tujuan di belakangnya yang patut dipahami.
Gaya Hidup Frugal Living
ilustrasi dekorasi rumah/pexels
Baca Juga:Daun Kelor Dicampur Air Mawar Bisa Bikin Glowing? Begini 3 Cara Membuat Masker Daun Kelor Agar Bebas dari Masalah Jerawat, Kulit Kusam, dan Tanda PenuaanBerhasil Sisihkan Ratusan Ribu Tiap Bulan! 6 Tips Belanja Bulanan Hemat Ala Frugal Living, Single atau Berkeluarga Wajib Terapkan Biar Banyak Tabungan
Hidup hemat dengan frugal living menekankan pada minimalisir pengeluaran sumber daya yang dimiliki manusia untuk tujuan masa depan. Sumber daya tersebut tidak hanya terbatas pada dana saja, melainkan juga waktu, makanan, juga sumber daya alam.
Pun terkait tujuannya. Penghematan sumber daya tidak lain demi masa depan sendiri. Ada berbagai hal yang harus dipertimbangkan sehingga perlu menyimpan apa yang ada dari sekarang untuk masa depan.
Dengan begitu pengeluaran yang dilakukan tidak berlebihan serta atas kasadaran penuh (mindfull). Seseorang tahu betul dan bisa mengontrol finansialnya, dimulai dengan mempertimbangkan keuntungan nilai dan fungsi sesuatu yang akan dibeli.
Hidup Hemat dengan Frugal Living
Perlu dicatat bahwa hidup hemat dengan frugal living tidak sama dengan pelit. Jika pelit hanya menekankan pada jumlah terkecil atau termurah, maka hemat ala frugal living lebih fokus pada nilainya.
Misalkan saat membeli smartphone, orang pelit hanya akan mempertimbangkan harga yang paling murah saja. Tapi seorang dengan gaya hidup frugal living akan mempertimbangkan kualitasnya juga.
Mereka akan memilih smartphone yang mahal kalau memang kualitasnya benar-benar baik sehingga bisa dipakai dalam waktu lama serta mengurangi risiko gonta-ganti HP di kemudian waktu. Dengan begitu tentu saja akan menjadi berhemat.