Jika kamu pernah berlari atau bermain bola basket saat sedang marah, kamu mungkin menemukan bahwa aktivitas fisik adalah cara A+ untuk melepaskan frustrasi dan kemarahan yang terpendam. Tidak hanya mengalihkan pikiranmu dari apa yang membuatmu kesal, tetapi menggerakkan tubuhmu juga meningkatkan kadar bahan kimia yang membuatmu merasa nyaman seperti serotonin di otak.
Penelitian juga mengaitkan kemarahan dengan neurotransmitter norepinefrin, yang membantu respons lawan-atau-lari Anda. Dengan kata lain, kemarahan bisa memberi energi! Alih-alih mencoba menenangkan diri saat kamu sedang tidak merasa tenang, kamu bisa mengubah kemarahan atau menuangkan energi itu ke dalam sesuatu yang membuatmu merasa nyaman, seperti mendaki gunung, kelas dance cardio, atau bahkan membersihkan lemari.
Lemparkan Kemarahan ke dalam Sesuatu yang Kreatif
Begitu banyak orang kreatif berbicara tentang menyalurkan mengubah kemarahan mereka ke dalam seni, musik, atau tulisan—yang tidak hanya membantumu memproses apa yang kamu rasakan tetapi juga bermanfaat bagi orang lain.
Baca Juga:7 Cara Mendengarkan Tanpa Memberikan Saran, Orang Mungkin Tidak Membutuhkannya!Merasa Tidak Menarik: 9 Langkah untuk Berdamai Ketika Kamu Mengalaminya
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa kemarahan bisa membuat kita lebih kreatif. Serangkaian tiga penelitian yang meneliti kreativitas sebagai fungsi dari kemarahan menemukan bahwa orang yang marah lebih cenderung melakukan brainstorming dengan cara yang tidak terstruktur yang konsisten dengan pemecahan masalah secara kreatif, dan mereka menghasilkan lebih banyak ide orisinal daripada orang yang merasa sedih atau tidak emosional. Tapi sisi kreatif itu tidak bertahan lama, dengan cepat menghilang dari betapa melelahkannya perasaan marah.
Dengan langkah-langkah itu, kamu bisa mulai mengubah kemarahan menjadi suatu hal yang lebih baik untukmu.
**AN
Referensi Wondermind